Ancaman radikalisme dan intoleransi dalam relasi interreligius di Indonesia telah memengaruhi minat umat Katolik untuk terlibat dalam kegiatan dialog interreligius. Berdasarkan penelitian terdahulu diidentifikasi adanya interreligius di Indonesia terkait partisipasi mereka. Namun penelitian tentang transformasi atau perubahan sikap para aktivis Katolik dalam kegiatan dialog interreligius masih terbatas. Teologi rahmat dari Karl Rahner dan pendekatan fenomenologi Martin Heidegger dimanfaatkan untuk menganalisis fenomena tersebut. Hasil penelitian ini menawarkan suatu teologi rahmat keterlibatan yang mendukung program moderasi beragam di Indonesia.