Image of Makna Dodo Suku Besi Manggarai dalam Terang Ensiklik Laborem Exercens Art 24-27 (Studi teologi dalam upaya memanifestasikan kembali spiritualitas kerja manusia)

Tesis

Makna Dodo Suku Besi Manggarai dalam Terang Ensiklik Laborem Exercens Art 24-27 (Studi teologi dalam upaya memanifestasikan kembali spiritualitas kerja manusia)



Fokus penelitian ini adalah menggali makna budaya Dodo Suku Besi Manggarai dalam terang Ensiklik Laborem Exercens art. 24-27. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi dialog. Penelitian ini bertujuan untuk memanifestasikan kembali spiritualitas kerja manusia di dunia dewasa ini. Penelitian ini berangkat dari berbagai macam persoalan manusia yakni munculnya berbagai mesin-mesin pintar dalam dunia kerja. Di satu sisi, perkembangan tersebut merupakan bentuk keberhasilan, kemudahan manusia dalam mengelola dan menata dunia. Di lain pihak, perkembangan tersebut sedikit banyak menimbulkan persoalan seperti para pekerja mudah mengalami sakit secara psikis maupun secara fisik. Oleh karena itu, hemat penulis di tengah kekalutan ini, pemahaman mendalam tentang makna kerja dan spiritualitas kerja dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. Ensiklik Laborem Exercens menyodorkan tiga spiritualitas kerja yakni spiritualitas Allah Pencipta, spiritualitas Kristus sebagai Manusia Pekerja dan spiritualitas Salib dan Kebangkitan Kristus. Dodo merupakan sebuah budaya kerja Masyarakat Suku Besi Manggarai. Di dalam budaya Dodo, penulis menemukan beragam makna kerja dan unsur-unsur spiritualitas. Bagi masyarakat Besi kerja dalam konteks budaya Dodo mengantar dan membentuk kesadaran akan Tuhan Pencipta sebagai Sang Pekerja. Makna kerja tersebut mengajak dan mengantar manusia untuk melihat kerja dalam arti obyektif dan subyektif, melihat kerja sebagai sarana pengungkapan martabat manusia sebagai pribadi yang luhur, melihat kerja sebagai sarana untuk memanusiakan manusia. Melihat kerja sebagai sarana untuk ikut ambil bagian dalam Karya Penciptaan Allah dan melihat kerja sebagai sarana mewujudkan solidaritas. Dengan demikian, kerja menjadi sarana untuk memurnikan diri, sarana untuk mendekatkan diri dengan Allah, kerja sebagai jalan untuk mencintai Allah dan kerja menjadi jalan untuk menggapai dan menghidupi kesucian di dunia modern. Akan tetapi, manusia pun diminta untuk menyadari bahwasannya ada begitu banyak tantangan dalam menghidupi spiritualitas kerja seperti individualisme, hedonisme, sekularisme dan prinsip kerja cerdas yang kadangkala melahirkan alienasi baru dalam dunia kerja.


Availability

20.01013261.8 Mar mPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.8 Mar m
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xii + 211hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.8
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this