Image of Relasi Aku, Iak, Duatn Suku Dayak Barai Kecamatan Kayan Hilir dalam Terang Filsafat Dialog Martin Buber

Tesis

Relasi Aku, Iak, Duatn Suku Dayak Barai Kecamatan Kayan Hilir dalam Terang Filsafat Dialog Martin Buber



Tesis ini fokus pada relasi Aku, Iak, Duatn suku Dayak Barai Kecamatan Kayan Hilir dalam terang Filasafat Dialog Martin Buber. Adapun persoalan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah bahwa orang Dayak Barai belum memahami apa itu relasi Aku, Iak, Duatn, hal itu tampak dalam tindakan eksploitatif mereka terhadap sesama, dan lingkungan alam serta kurang memberi hormat terhadap Sang Pencipta. Tulisan ini menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Fokus utama dari penelitian IPA adalah makna pengalaman, peristiwa, keadaan tertentu yang dipegang objek penelitian, peneliti menggalinya lewat subjek yang dekat dan yang memahami objek kajian tersebut. Tujuan dari penelitian ini antara lain, untuk memahami apa itu relasi Aku, Iak, Duatn dalam suku Dayak Barai dan untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal suku Dayak Barai, terutama tentang relasi dalam terang Filsafat Dialog Martin Buber. Temuannya adalah bahwa dalam relasi Aku, Iak, Duatn terkandung nilai keharmonisan, nilai penghormatan terhadap kehidupan dan nilai spiritual. Pendeknya, relasi Aku, Iak, Duatn suku Dayak Barai merupakan sebuah budaya yang menggambarkan pola relasihidup orang Dayak Barai dalam menyemarakkan kehidupan dengan sebuah relasi yang berpijak atas nilai-nilai 'Tolas atau Panci Beriti' (kebijakan hidup) dan nilai bonum commune (kebaikan bersama). Relevansi dari penelitian ini antara lan, relasi Aku, Iak, Duatn dan Ikau dapat menjadi sebuah pedoman hidup dalam membangun relasi yang baik dengan sesama suku Dayak Barai tanpa memandang ekonomi, agama dan jabatan tertentu yang dimiliki saudara sesuku, dan untuk pengembangan relasi yang harmonis antar orang Barai dengan suku-suku lain dan bahkan suku bangsa dari negara lain, relasi antar para pemuka agama orang Barai dengan para budayawan orang Barai dan sebagai pendekatan dialogis dalam berkatekese di lingkungan kebudayaan orang Dayak Barai serta membangun sikap pertobatan pastoral yang dimulai dari komunitas pastoran Paroki tertentu. Implikasai teoritis dari penelitian ini adalah untuk membuka peluang bagi penelitian selanjutnya terutama dalam menggali kearifan lokal di Indonesia maupun di dunia. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan sebuah usaha komparasi antara pemikiran Barat, dalam hal ini Martin Buber dengan kebudayaan Timur terutama kebudayaan suku Dayak Barai.


Availability

21.01018193 Sio rPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
193 Sio r
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xiv + 236hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
193
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this