Image of Konsep 'Lima K' (Karong/Menunjuk Jalan, Kala/Daun Sirih, Kila/Cincin, Kabal/Kerbau, Kilo/Keluarga) dalam Perkawinan Adat Manggarai dalam Terang Filsafat Relasionalitas Armada Riyanto (sebuah riset kultural filosofis-fenomenologis)

Tesis

Konsep 'Lima K' (Karong/Menunjuk Jalan, Kala/Daun Sirih, Kila/Cincin, Kabal/Kerbau, Kilo/Keluarga) dalam Perkawinan Adat Manggarai dalam Terang Filsafat Relasionalitas Armada Riyanto (sebuah riset kultural filosofis-fenomenologis)



Fokus utama penelitian dari tesis ini ialah menggali kekayaan kearifan lokal Manggarai yaitu konsep 'lima K' (Karong/Menunjuk jalan, Kala/Daun Sirih, Kila/Cincin, Kaba/Kerbau, Kilo/Keluarga) dalam perkawinan adat. Proses penggalian dan pendalaman ini dilakukan dalam terang filsafat relasionalitas Armada Riyanto. Tujuan utama tulisan ini ialah pertama, mengangkat konsep 'lima K' (Karong, kala, kila, kaba, kilo) dari budaya perkawinan adat Manggarai dalam ranah filosofis serta bisa mempertanggungjawabkannya secara rasional berdasarkan konsep filsafat relasionalitas Armada Riyanto. Kedua, untuk membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat Manggarai akan nilai luhur budaya yang bercorak relasional. Ketiga, ingin memberikan suatu wawasan khususnya bagi masyarakat Manggarai bahwa persoalan seputar ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender dan kurangnya penghormatan terhadap harkat dan martabat perempuan sihir dari rendahnya kesadaran manusia akan kodrat relasionalitasnya. Hal ini muncul karena subjek tidak memahami dengan baik pesan dan makna terdalam dari teks adat konsep 'lima K'. Keempat, memberi pemahaman dan kesadaran bagi 'otoritas adat' manggarai agar mampu membaca 'teks adat' dengan baik, dengan mengedepankan orientasi merindukan kebenaran bukan kepentingan tertentu. Armada Riyanto menegaskan, metode riset filosofis fenomenologis memaksudkan: pertama, sebuah metodologi penelitian yang berada pada ranah pengalaman manusia; kedua, riset yang menaruh minat pada perkara filsafat berupa kearifan lokal, yang terkait dengan kesadaran-kesadaran pikiran, perasaan, nilai-nilai kebersamaan, nilai-nilai religius, nilai-nilai rekonsiliasif, nilai kultural relasional terkait dengan tata hidup bersama, baik dalam relasi dengan sesama manusia, alam ciptaan, maupun dengan Yang Illahi. Sumbangan penelitian ialah pertama, untuk mengatasi persoalan ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender yang terjadi di Manggarai yang terjadi karena kurangnya penggalian dan pemaknaan yang mendalam akan konsep 'lima K' sebagai teks adat. Atas dasar itu penulis telah berupaya menggali pesan dan makna dari konsep 'lima K' dalam terang filsafat relasionalitas Armada Riyanto untuk dapat diaktualisasikan dalam hidup sehari-hari orang Manggarai itu sendiri. Kedua sumbangan pastoral. Penggalian makna dan pesan konsep 'lima K' membantu Gereja untuk bisa bermisi secara kontekstual, khususnya dalam hal pastoral perkawinan Gereja Katolik, kerasulan sosial Gereja Katolik dalam bidang kesetaraan gender, memperkokoh kononia Gereja, serta mewujudkan Gereja yang sinodal.


Availability

21.01001100 Asm kPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
100 Asm k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xiii + 240hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
100
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this