Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Karena itu, pengampunan menjadi suatu kebutuhan manusiawi. Namun, bagaimana caranya? Sebagai terapis dan penyintas, Worthington mengalami kekerasan dalam keluarga. Dari pengalaman itu, ia menyusun teori dan lima langkah memberikan pengampunan. Sementara pemikiran Griswold dapat menjawab kegelisahan mengapa sulit memberikan pengampunan. Ia memahami prinsip memberi dan diberi pengampunan harus dibangun atas dasar hormat terhadap sesama manusia. Baik Griswold maupun Worthington memberikan ‘alat bantu’ agar pemberian pengampunan antarpribadi bisa diwujudkan. Buku ini hadir untuk memperlengkapi para penyintas memiliki masa depan lebih baik dengan memberi maupun menerima pengampunan Sebab pengampunan bukan hanya permohonan kepada Tuhan, melainkan juga menjadi tanggung jawab antarpribadi.