Image of Iman sebagai Kebenaran Tertinggi Menurut Agustinus dan Implikasinya Bagi Pluralitas Agama Masyarakat Indonesia

Skripsi

Iman sebagai Kebenaran Tertinggi Menurut Agustinus dan Implikasinya Bagi Pluralitas Agama Masyarakat Indonesia



Fokus tulisan ini adalah menguraikan konsep iman sebagai kebenaran tertinggi menurut pemikiran Agustinus. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi kepustakaan dengan metode deskriptif-interpretatif. Sumber utama dari karya tulisan ini adalah karya-karya tulis dari Agustinus sendiri, misalnya Confessiones, The City Of God, Contra Los Academicos dan lain-lain. Adapun sumber sekunder yang digunakan di dalam tulisan ini, yakni mencakup buku-buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan tema yang dibahas guna menunjang tulisan ilmiah ini. Dengan menggunakan metode ini, penulis akan mendeskripsikan pemikiran tokoh yang berhubungan dengan tema yang dibahas dan berusaha untuk menafsirkannya. Selanjutnya, penulis akan menarik implikasinya sebagai sumbangan untuk kehidupan saat ini, khususnya di Indonesia. Adanya konsep ini berangkat dari rasa ingin tahu Agustinus akan kebenaran. Agustinus menghabiskan hidupnya untuk mencari kebenaran. Semasa hidupnya sebelum bertobat, Agustinus merupakan seorang terkemuka yang hidupnya diliputi oleh kebenaran duniawi. Namun hal ini tidak memuaskan Agustinus. Pada titik ini, Agustinus masih merasa kurang. Karena itu sepanjang perjalanan hidupnya dia terus mencari kebenaran dalam hal ini kebenaran yang dicari oleh Agustinus berkaitan dengan jiwanya. Itu artinya kebenaran yang dicari oleh Agustinus berhubungan dengan hal transenden. Kebenaran menjadi hal penting bagi Agustinus karena kebenaran membuat manusia merasa bahagia, semua orang tidak ditipu dan akal budi mengalami pencerahan. Pencarian Agustinus tentang kebenaran mendapat titik terang. Agustinus menemukan bahwa kebenaran yang dicari olehnya, yang dapat menghapus kehausan jiwanya adalah Allah. Bagi Agustinus Allah adalah sumber dari segala kebenaran. Karena itu, bagi Agustinus Allah adalah Kebenaran Tertinggi. Atau dengan kata lain hal ini ingin menegaskan bahwa iman adalah kebenaran tertinggi. Sebagai kebenaran tertinggi, iman melahirkan kebajikan. Salah satu kebajikan yang lahir dari iman sebagai kebenaran tertinggi adalah persekutuan. Bagi Agustinus, persekutuan menimba inspirasi dari relasi Allah Tritunggal. Bahwasannya relasi Allah Tritunggal bersifat inklusif yang merangkul pluralitas. Karena itu, persekutuan dengan sesama menggambarkan persahabatan beragam manusia dalam memeluk iman sebagai kebenaran tertinggi. Dalam konteks Indonesia, pluralitas agama menjadi salah satu wajah yang khas dari Indonesia. Indonesia memiliki beragam agama. Konsep iman sebagai kebenaran tertinggi dari Agustinus memberi implikasi terhadap kepluralitasan agama yang ada di Indonesia. Pertama, mendengungkan kembali nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa dallam Pancasila. Kedua, membangung semangat inklusif dan toleransi. Ketiga, menangkal radikalisme dan fundamentalisme. Keempat, membangun dialog interreligius sebagai jalan masuk menuju ruang persekutuan.


Availability

19.096248.4 Arm iPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
248.4 Arm i
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xii + 130hlm; 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
248.4
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this