Calon imam pada era digital memiliki banyak tantangan, sehingga mereka perlu mendapat pembinaan khas sesuai dengan perkembangan zaman. Pembinaan khas berdasarkan pendidikan humanistis. Pendidikan humanistis memampukan calon imam memiliki kepribadian yang dewasa. Salah satu pencetus pendidikan humanistis yaitu Carl Rogers. Dia mencetuskan teori kepribadian. Berdasarkan situasi tersebut, fokus penelitian yaitu mengkaji teori kepribadian dari Carl Rogers dalam kaitannya dengan pendidikan calon imam di era digital. Metode penelitian yaitu studi kepustakaan. Sumber utama yaitu tulisan dari Carl Rogers tentang teori kepribadian, dokumen tentang pendidikan calon imam yaitu Ratio Fundamentalis Institutionis Sacerdotalis. Sumber pendukung lainnya yaitu Holosko, dkk meneliti tentang teori dari Carl Rogers yaitu person centered theory dan Fransiskus Sili membahas tentang pribadi yang utuh dan tidak utuh. Metodologi analasisnya yaitu analisa kritis dari sumber-sumber penelitian utama dan pendukung. Temuan dari penelitian yaitu pendidikan humanistis menurut Carl Rogers memampukan para calon imam bertumbuh menjadi pribadi dewasa. Dasarnya yaitu mereka mendapat penghargaan positif tanpa syarat.