Fokus tulisan ini hendak menggali nilai-nilai dan makna dari spiritualitas ajaran seorang imam Katolik terkenal dari karya-karyanya yang fenomenal bernama Anthony de Mello, SJ. Karya-karyanya telah tersebar luas di berbagai penjuru belahan dunia dan menjadi sarana praktek meditasi, retret, seminar-seminar dan pelatihan doa serta telah mempengaruhi banyak orang. Namun, sebelas tahun selepas kematian De Mello, tepatnya tanggal 24 Juni 1998, dewan kardinal Roma Katolik mengeluarkan notifikasi yang menyatakan tulisan-tulisan tidak sesuai dengan ajaran Roma Katolik. Ajaran Anthony de Mello dianggap terlalu ketimur-timuran cenderung jatuh pada sinkritisme, selain itu penolakan oleh para dewan Gereja. Banyak pihak yang menyesalkan keluarnya nontifikasi tersebut dan menganggap dewan Gereja terlalu berlebihan, padahal walaupun De Mello banyak memasukkan unsur-unsur dari tradisi-tradisi, agama-agama serta pendekatan filsafat dari berbagai sumber, ia tetap tunduk pada otoritas Gereja Roma. Mengingat besarnya pengaruh ajaran spiritualitas De Mello, penulis hendak menggali nilai-nilai religius yang terkandung di dalamnya, menjabarkan implikasinya terhadap perkembangan nilai religi dalam masyarakat modern, serta mengungkapkan bahwa ajaran De Mello membantu umat beragama, tidak terbatas hanya umat Gereja Katolik, menemukan relevansi kehidupan rohani di zaman modern terlepas berbagai kontroversi yang terkandung di dalamnya.