Fokus karya tulis ini ialah mengelaborasi perjumpaan Maria Magdalena dengan Kristus yang bangkit dalam Yohanes 20:11-18 dari perspektif eksegetis dan teologis. Kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya perjumpaan Maria Magdalena dengan Yesus yang bangkit bagi kehidupan iman Gereja saat ini. Perjumpaan Maria Magdalena dengan Yesus yang bangkit merupakan peristiwa penting dan membawa dampak yang besar dalam penghayatan iman Gereja. Perjumpaan Maria dengan Yesus yang bangkit membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang hidup dan menyelamatkan. PenampakanNya juga kepada Maria Magdalena meneguhkan iman Maria dan para murid untuk tetap setia kepada Yesus dalam situasi apapun. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini ialah dengan menggunakan metodologi analisis eksegetis dan refleksi teologis terhadap perikop Yohanes 20:11-18. Untuk mendukung metodologi penulisan, penulis menggunakan Kitab Suci Deuterokanonika sebagai sumber utama dan buku-buku, jurnal, tulisan-tulisan yang berkaitan dengan tema sebagai sumber penunjang. Temuan dari tulisan ini ialah perjumpaan Maria dengan Kristus yang bangkit berfungsi sebagai model perjumpaan Gereja dengan Allah, menekankan perlunya pengenalan pribadi akan Kristus yang bangkit dan panggilan sebagai seorang murid. Kesetiaan iman akan Kristus pada akhirnya akan membawa setiap orang untuk berjumpa dan melihat Tuhan.