Fokus tulisan ini ialah peran keluarga kristiani dalam memberikan pendidikan seksualitas bagi kaum muda dalam terang dokumen Male and Female He Created Them. Tujuan penulisan ini ialah menguraikan tentang hakikat seksualitas manusia adalah suci dan karena itu pendidikan seksualitas seharusnya tidak dianggap tabu untuk diajarkan kepada anak-anak dan kaum muda tetapi pendidikan seksualitas itu seharusnya diajarkan dan diberikan oleh keluarga-keluarga kristiani. Keluarga kristiani bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada kaum muda sebab keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi seorang anak. Memberikan pendidikan seksualitas kepada kaum muda itu merupakan tugas keluarga dan kaum muda mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan seksualitas dalam keluarga. Tugas dan tanggung jawab keluarga sebagai pendidik dalam bidang seksualitas kaum muda ini ditegaskan dalam dokumen Male and Female He Created Them. Metode yang penulisan yang penulis gunakan dalam menyelesaikan tulisan ini ialah metode deskripsi. Pendidikan seksualitas hingga kini masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu untuk dilaksanakan. Berbagai lembaga dalam masyarakat masih menanggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak wajar untuk dilakukan. Keluarga-keluarga kristiani pun enggan memberikan pendidikan seksualitas kepada kaum muda. Seksualitas dijauhkan dari diskusi-diskusi ruang publik. Padahal pendidikan seksualitas merupakan hal yang sangat penting untuk diberikan kepada kaum muda. Mengapa? Karena melalui pendidikan sekaulitas kaum muda dapat mengetahui seksualitas secara benar, mengenal diri dan identitas seksualnya, membentuk perilaku seksualitas yang dewasa menyatakan cinta murni, dan masih banyak manfaat yang didapatkan dari pendidikan seksualitas. Temuan tulisan ini ialah dokumen Male and Female He Created Them memberikan penegasan tentang peran keluarga kristiani dalam memberikan pendidikan seksualitas kepada kaum muda. Dokumen ini menegaskan bahwa keluarga kristiani bertanggungjawab untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada kaum muda. Ada tiga poin penting yang dinyatakan dalam dokumen ini tentang peran keluarga kristiani dalam memberikan pendidikan seksualitas kepada kaum muda yaitu, pertama, keluarga sebagai tempat alami hubungan timbal balik laki-laki dan perempuan, kedua, pendidikan seksualitas menjadi tanggung jawab keluarga, ketiga, keluarga menjadi teladan feminitas dan maskulinitas.