Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis sikap Gereja Katolik terhadap aborsi dan implikasinya bagi pendidikan seks anak-anak dan remaja. Gereja Katolik secara konsisten telah mengutuk aborsi dan menganggapnya sebagai tindakan yang bertentangan dengan keyakinan moralnya. Meskipun demikian, terdapat perubahan keyakinan dalam Gereja Katolik terkait dengan saat embrio memperoleh jiwa manusianya. Pandangan ini telah mempengaruhi argumen-argumen yang diberikan terkait kutukan atas aborsi dalam hukum kanon dan klasifikasinya sebagai dosa. Penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metodologi studi literatur dari sumber-sumber, seperti buku, jurnal, dan web site. Gereja Katolik tetap teguh dalam pandangan bahwa kehidupan manusia harus dihormati dan dilindungi sejak saat pembuahan. Aborsi yang bertujuan untuk menghancurkan embrio, blastosis, zigot, atau janin tetap ditentang oleh Gereja Katolik. Implikasi sikap Gereja Katolik terhadap aborsi terkait dengan pendidikan seks anak-anak dan remaja menjadi penting untuk dianalisis. Gereja Katolik memiliki peran penting dalam membentuk pandangan dan pemahaman anak-anak dan remaja tentang seksualitas. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana pandangan Gereja Katolik terhadap aborsi dapat memengaruhi pendidikan seks anak-anak dan remaja. Penulisan ini mendasarkan analisisnya pada pandangan Gereja Katolik terhadap aborsi dan implikasinya, serta mencermati ajaran moral Katolik yang berkaitan dengan topik ini. Dokumen Gereja, Magisterium para Paus, dan Kitab Suci menjadi salah satu sumber utama ajaran moral Katolik yang diperhatikan dalam penelitian ini.