Fokus tulisan ini adalah makna relasi manusia dengan wujud tertinggi, sesama dan alam dalam Ritus Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata dan sebagai variabel kedua untuk pembanding. Penulisan ini menggunakan pemikiran atau pandangan seorang Filsuf Jerman abad XX, yaitu Ernst Cassirer, terutama mengenai teori simbol dalam konteks kebudayaan manusia. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif, yakni menggali sumber-sumber melalui wawancara, proses wawancara yang dilakukan melalui tatap muka langsung dengan tokoh adat dan tokoh-tokoh yang paham betul dengan ritus pemberian makan kepada para arwah. Selain itu penulisan ini juga menggunakan metode kajian pustaka, yang kemudian dielaboraikan dengan teori simbol Ernst Cassirer. Dari proses elaborasi tersebut, studi ini menemukan bahwa apa yang diyakiniioleh masyarakat Ende-Lio Woropapa mengenai adanya relasi dengan para arwah leluhur yang kemudian secara tidak langsung juga menciptakan relasi antara manusia dengan wujud tertinggi, sesama dan alam, ternyata juga memiliki keterkaitan dengan teori simbol Ernst Cassirer sendiri, di mana relasi yang dibangun oleh manusia denag para leluhur, ternyata juga memiliki keterkaitan dengan manusia dengan wujud tertinggi, sesamanya dan alam.