Fokus skripsi berjudul 'Demokrasi Radikal Chantal Mouffe dalam Memerangi Populisme Agama di Indonesia' ini ialah mendalami, menelaah, dan menguraikan teori Demokrasi Radikal yang dicetuskan Chantal Mouffe dalam rangka memerangi gerakan populisme yang muncul dalam perhelatan politik di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penggarapan skripsi ini ialah kualitatif. Dalam metode ini penulis mengumpul dan menganalisis data serta literatur-literatur yang menyajikan tentang Demokrasi Radikal Chantal Mouffe, termasuk Populisme Kiri yang menjadi sarana perwujudannya, dan fenomena populisme agama di Indonesia. Temuan skripsi ini ialah bahwa Demokrasi Radikal dan Populisme Kiri yang dicetuskan Chantal Mouffe dapat menjadi alternatif untuk mengatasi kebangkitan populisme agama di tanah air yang tampil seperti populisme kanan: menolak pluralitas masyarakat berdasarkan agama sehingga umat beragama lain ditindas, dilabeli kafir dan haram, dan hak-hak politiknya direnggut. Demokrasi Radikal dan Populisme Kiri dapat mengatasi fenomena populisme agama di Indonesia karena mampu menerima fakta pluralitas masyarakat dan memberi ruang bagi warga negara untuk terlibat aktif dalam aktivitas politik. Kedua hal ini dengan sendirinya menghidupkan kembali nilai kesetaraan dan kedaulatan rakyat sebagai ciri khas demokrasi, dan dengan demikian tujuan Demokrasi Radikal Mouffe dapat terealisasi. Temuan lain ialah bahwa demokrasi radikal dan populisme kiri Chantal Mouffe relevan untuk diterapkan di Indonesia. Relevansinya tampak dalam kapasitasnya untuk menangkal kekuatan politik identitas yang marak terjadi dalam kontestasi politik tanah air; keterbukaan atas pluralitas memungkinkan terwujudnya kebebasan beragama bagi masyarakat Indonesia; nilai-nilai yang menjadi finalitas demokrasi radikal sejalan dengan Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman hidup warga negara Indonesia. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa Demokrasi Radikal Chantal Mouffe dapat dipraktikan di Indonesia; bukan sekadar imajinasi politik. Meski demikian, salah satu catatan yang patut diperhatikan agar demokrasi radikal dapat diterima masyarakat Indonesia ialah term kiri yang ada pada Populisme Kiri sebagai sarananya dimodifikasi menjadi Populisme Pancasila.