Skripsi ini berfokus pada teori kewarganegaraan dan hak minoritas Will Kymlicka dan relevansinya bagi Indonesia pasca reformasi. Konsep pemikiran Will Kymlicka perihal kewarganegaraan dan hak minoritas menjadi teori yang penting dan menarik untuk diulas serta dikembangkan demi menemukan bentuk pengimplementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Terjadinya reformasi pada tahun 1998 secara tidak langsung menjadi indikator perihal kelemahan atau bahkan secara lebih ekstrim adalah gagalnya sistem yang telah berjalan dalam menyikapi diskriminasi pada kaum minoritas. Skripsi ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian kualikatif. Penulis mendekati sumber-sumber berupa data-data yang berbentuk narasi. Melalui metode kualitatif ini penulis menguraikan gagasan secara deskriptif yang didasarkan pada fenomena dan peristiwa aktual, serta persepsi banyak orang perihal peristiwa yang berkaitan dengan tema kewarganegaraan dan hak minoritas pada umumnya. Gagasan dan permasalahan diuraikan dengan memperhatikan tempat, waktu, dan situasi. Analisa dan studi perihal teori kewarganegaraan dan hak minoritas Will Kymlicka telah menghantar penulis pada banyak penemuan. Temuan tersebut kemudian menjadi ide dan dasar dalam penulisan relevansi kewarganegaraan dan hak minoritas bagi Indonesia pasca reformasi. Studi ini menemukan bahwa kewarganegaraan berkaitan erat dengan usaha untuk melindungi serta mengupayakan kehidupan yang layak terlebih bagi kaum minoritas baik itu ditingkat keluarga, daerah, dan bukan negara.