Fokus tulisan ini adalah mendalami konsep humanisme yang dituliskan oleh Edward Said. Di dalam tulisan ini juga penulis menemukan relevansi pemikiran humanisme Edward Said dalam kehidupan manusia Indonesia. Konsep humanisme Edward Said disebutnya sebagai humanisme worldliness. Humanisme worldliness hendak menegaskan kerikatan manusia dengan dunia materialnya. Pandangan Edward Said ini kemudian menuntun pada intelektual kontemporer agar pembangunan manusia yang mereka kerjakan sungguh-sungguh berakar dari hubungan antara manusia dan lingkungan yang dihidupinya. Edward Said juga menegaskan bahwa terdapat dua dasar yang termuat dalam konsep humanismenya. Dasar yang pertama adalah pengalaman personal manusia dan dasar yang kedua adalah humanisme sebagai ide sekular. Humanisme Edward Said memberi jalan bagi penulis untuk melihat bahwa di Indonesia juga menjadi korban konsep orientalisme yang menempatkan manusia barat sebagai pihak yang superior atas manusia timur. Hal ini juga membuat bangsa Indonesia hiudup dalam hegemoni asing. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode studi pustaka dan analisis kritis terhadap karya-karya Edward Said. Argumentasi yang penulis temukan dalam tulisan ini adalah konsep humanisme menurut Edward Said berdampak pada pembangunan manusia Indonesia yang inklusif dan berkesadaran kritis. Manusia yang tidak hidup dalam bayang-bayang dominasi budaya, agama dan konsep-konsep tertentu.