Record Detail
Advanced SearchText
Konsep Imitasi Gabriel Tarde dan Implikasinya Bagi Keadaan Sosial Masyarakat Indonesia
Fokus tulisan ini adalah Konsep Imitasi Gabriel Tarde dan Implikasinya bagi Keadaan Sosial Masyarakat Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep imitasi yang dikemukakan oleh Gabriel Tarde, seorang sosiolog Prancis pada abad ke-19. Konsep imitasi Tarde menyatakan bahwa manusia cenderung meniru perilaku orang lain dalam masyarakat mereka. Melalui proses imitasi ini, gagasan, nilai-nilai, dan tindakan dari satu individu dapat menyebar ke individu lainnya, membentuk pola-pola sosial yang kompleks. Penelitian ini menguraikan implikasi konsep imitasi Gabriel Tarde bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia memiliki keragaman budaya, bahasa, dan agama yang kaya, yang menyebabkan proses imitasi memiliki karakteristik yang unik dalam konteks ini. Tulisan ini mengeksplorasi bagaimana konsep imitasi Tarde dapat berdampak pada budaya, kebiasaan, dan interaksi sosial di masyarakat Indonesia. Dalam konteks masyarakat Indonesia, konsep imitasi Tarde memiliki implikasi yang signifikan. Pertama, imitasi dapat berperan dalam memperkuat identitas budaya lokal. Dengan meniru dan mengadopsi praktik budaya yang ada, individu dapat memperkuat ikatan dengan budaya mereka sendiri dan mempertahankan warisan budaya yang kaya di tengah modernisasi global. Kedua, imitasi juga dapat mempengaruhi tren konsumsi dan gaya hidup di masyarakat Indonesia. Melalui media sosial dan eksposur terhadap budaya populer, individu seringkali tertarik untuk meniru pola konsumsi dan gaya hidup dari orang-orang yang mereka anggap sebagai simbol prestise atau keberhasilan. Hal ini berpotensi mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Namun, implikasi konsep imitasi Tarde tidak selalu positif. Terdapat risiko homogenisasi budaya, di mana perbedaan lokal dan variasi budaya dapat terkikis karena dominasi tren global yang diimitasi oleh masyarakat. Selain itu, imitasi juga dapat membawa dampak negatif seperti pengaruh buruk dari perilaku negatif yang ditiru, seperti kekerasan, perilaku menyimpang, atau konsumerisme berlebihan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang konsep imitasi Tarde dan implikasinya bagi masyarakat Indonesia sangat penting. Dalam menghadapi era globalisasi dan modernisasi, penting untuk mempertahankan keseimbangan antara imitasi yang positif untuk memperkuat budaya lokal dan pengaruh yang negatif untuk menjaga keanekaragaman dan integritas budaya Indonesia.
Availability
19.081 | 301 Lam k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
301 Lam k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2023 |
Collation |
xiii + 95hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
301
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available