Fokus dari tulisan ini ialah kajian tentang panggilan orang muda Katolik di tengah pandemi menurut Christus Vivit art. 20. Pandemi Covid-19 telah membawa begitu banyak dampak bagi seluruh elemen masyarakat di seluruh dunia tak terkecuali orang muda Katolik. Keterpurukan menjadi salah satu hal yang timbul dalam diri sebagian besar orang muda Katolik di Indonesia. Persoalan hidup orang muda Katolik menjadi kian kompleks karena mencakup hal internal sekaligus eksternal. Orang muda Katolik adalah masa kini Gereja. Maka sejak saat ini peran orang muda sangat diperlukan untuk tumbuh kembangnya Gereja. Paus Fransiskus dalam Christus Vivit Art.20 mengajak seluruh orang muda untuk senantiasa bangkit dari keterpurukan dan mengupayakan hidup baru yang lebih bergairah serta terikat pada Tuhan. Dengan demikian, orang muda Katolik dalam memainkan peran secara optimal dalam upaya pertumbuhkembangan Gereja. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Penulis mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan baik dari buku, artikel/jurnal, berita, dokumen Gereja yang terkait dengan fokus dari tulisan ini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan refleksi teologis sebagai pisau bedah untuk memahami pesan paus kepada orang muda. Temuan dari tulisan ini ialah Gereja melalui Paus senantiasa memberi perhatian yang besar kapada seluruh umat, secara khusus orang muda. Dalam masa pandemi ini orang muda Katolik dipanggil untuk bangkit dari keterpurukan, berbela rasa, peka melihat penderitaan sesama dan mengupayakan hidup baru.