Penulis meletakkan fokus pembahasan pada usaha mencari makna yang terkandung dalam teks tersebut. Untuk itu, penulis menggunakan metode analisis eksegetis dengan pendekatan kepustakaan. Lebih tepatnya, penulis menggunakan metode eksegese dengan menganalisis teks dengan pendekatan analisis cerita atau naratif. Dalam pelaksanaan mencari makna teks digunakan berbagai sumber seperti Alkitab sebagai sumber utama, buku-buku tafsir Kitab Suci; jurnal, kamus dan berbagai sumber dari internet yang mendukung tema pembahasan. Setelah penulis melakukan analisis, penulis menemukan bahawa teks Lukas 1:39-45 berdasarkan struktur dan isi dapat dibagi kedalam tiga bagian, yaitu: (1). Situasi awal; Perjalanan Maria menuju ke rumah kediaman Zakharia dan mengunjungi Elisabeth (Lukas 1:39-40); (2). Peristiwa ajaib dari salam Maria (ayat 41); melonjaknya anak dalam rahim Elisabeth dan Elisabeth dipenuhi oleh Roh Kudus (ayat 41); (3). Tanggapan Iman dari Elisabeth (ayat 42-45). Dengan pembagian ini, penulis melihat secara analisis eksegetis bahwa Allah hadir dalam diri Maria, sehingga Elisabeth dan anak dalam rahimnya mendapatkan berkat serta merasakan sukacita berlimpah. Kemudian di bab IV, pesan teologisnya adalah Allah hadir melalui diri ciptaan-Nya terutama orang beriman dan menunjukkan kasih di dalam diri orang beriman yang mengalami penderitaan. Pada bagian penutup, karya tulis ini akan diakhiri dengan kesimpulan dan relevansi bagi kehidupan umat beriman terutama orang muda di Keuskupan Sanggau yang mengalami krisis jati diri dalam panggilannya sebagai orang Kristiani. Di sini Gereja hadir untuk menguatkan dan menghibur orang muda dengan mengajak berkumpul bersama dalam kegiatan Gereja.