Skripsi ini berfokus pada inti relasi kasih antara Allah dan sesama (Markus 12:28-34). Teks ini dianalisis untuk memuat pernyataan Yesus tentang hukum kasih, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Kedua perintah ini mengajarkan pentingnya kasih kepada Allah dengan kesetiaan total dalam menaati perintahNya serta memberikan kasih yang sama kepada sesama manusia seperti merawat diri sendiri. Dan kasih itu harus menjadi inti sebuah hubungan komunitas Kristiani dalam pembangunan agama, sosial, budaya dan politik di dalam kehidupan yang harmonis, damai, dan sejahtera. Metodologi yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah analisis eksegese, yaitu penafsiran teks dan memberikan refleksi teologis untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan teks tersebut. Dalam mengerjakan eksegese tersebut, penulis juga menggunakan dari bahan-bahan Alkitab, buku-buku tafsiran Injil Markus, ensiklopedi, dokumen Gereja, artikel atau jurnal, buku-buku lain serta internet. Pesan teologis dari teks ini, untuk memberikan kehidupan yang benar dihadapan Allah yang melibatkan cinta kasih yang tulus dan komitmen hidup yang total terhadapNya dan sesama manusia di dalam kehidupan sehari-hari manusia.