Penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep ekoteologi Thomas Berry dan relevansinya dengan praktik kearifan lokal suku Dayak Krio dalam memelihara lingkungan hidup di wilayah mereka. Konsep ekoteologi Thomas Berry menempatkan alam sebagai subjek yang aktif dan memiliki nilai intrinsik yang sama dengan manusia. Karena itu, manusia harus memperlakukan alam sebagai sesama makhluk hidup yang berharga. Pemikiran Thomas Berry ini selaras dengan, kearifan lokal suku Dayak Krio yang juga memiliki nilai-nilai penghormatan terhadap alam dan makhluk hidup di dalamnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa suku Dayak Krio memiliki pemahaman yang mendalam dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan sumber daya alam. Konsep ekoteologi Thomas Berry yang menekankan nilai intrinsik alam dapat digunakan untuk mendukung kearifan lokal masyarakat suku Dayak Krio, seperti dalam mengembangkan sistem perladangan berkelanjutan, pengelolaan hutan, dan penggunaan sumber daya alam lainnya. Penelitian ini berkontribusi dalam mengembangkan pemahaman tentang konsep ekoteologi Thomas Berry dan bagaimana konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam praktik kearifan lokal. Temuan dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan program dan kebijakan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah suku Dayak Krio dan komunitas lainnya yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang serupa.