Image of Dominasi Agama sebagai Pembentuk Identitas Politik di Indonesia Ditinjau dari Perspektif 'Etika Identitas' Kwame Anthony Appiah

Skripsi

Dominasi Agama sebagai Pembentuk Identitas Politik di Indonesia Ditinjau dari Perspektif 'Etika Identitas' Kwame Anthony Appiah



Tulisan ini berorientasi pada pembahasan mengenai konsep etika identitas yang dikembangkan Kwame Anthony Appiah dan relevansinya bagi konteks perpolitikan di Indonesia. Penulis melihat bahwa pengenaan kata identitas merupakan salah satu fokus permasalahan di dunia politik kontemporer. Appiah juga sangat diwarnai politik yang menekankan pergumulan identitas. Kwame Anthony Appiah, dalam bukunya yang berjudul 'Etika Identitas' menggali kompleksitas dan tantangan yang muncul dalam memahami dan mengelola identitas dalam masyarakat yang semakin global dan terhubung satu sama lain. Dalam karya tersebut, Appiah menekankan pentingnya meninggalkan pandangan sempit dan essensialistis tentang identitas, yang mengaitkan individu secara eksklusif dengan satu aspek tunggal, seperti ras, agama, atau kebangsaan. Ia mengajak pembaca untuk mempertanyakan ide-ide yang diwariskan tentang identitas dan memperluas pemahaman tentang kompleksitas manusia. Appiah mengemukakan bahwa identitas bukanlah entitas yang tetap dan tak tergoyahkan, melainkan merupakan konstruksi sosial yang berubah seiring waktu. Ia menyoroti pentingnya memahami dan mengakui pluralitas identitas, di mana individu dapat memiliki berbagai aspek identitas yang saling bertautan dan berinteraksi. Penulis menyoroti salah satu persoalan pergesekan identitas dalam dunia sekarang, khusus praktik politik identitas dalam konteks Indonesia. Hal ini secara nyata dalam konteks masyarakat Indonesia yang pluralistis. Menanggapi persoalan ini, penulis kemudian membahas etika identitas atau etika yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu dalam beberapa kerangka pemikiran, yakni (1) Etika Identitas sebagai bentuk perwujudan individualitas; (2) Etika Identitas sebagai sebuah kritik terhadap otonomi; (3) Etika Identitas sebagai sebuah afirmasi terhadap pluralisme budaya; (4) Etika Identitas sebagai pembentuk jiwa kehidupan berpolitik; (5) Etika Identitas sebagai langkah awal kosmopolitanisme. Selain keenam hal ini, Appiah juga mengeksplorasi pertanyaan etis yang timbul sehubungan dengan identitas, seperti hak-hak individu, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Ia menekankan perlunya menghormati dan menghargai perbedaan, serta menghindari diskriminasi dan penindasan berdasarkan identitas.


Availability

19.095172 Eba dPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
172 Eba d
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
x + 124hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
172
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this