Tulisan ini berbicara mengenai Gereja diaspora dalam konteks pasca pandemi Covid-19 berdasarkan telaah pemikiran Y.B. Mangunwijaya tentang Gereja diaspora. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kepustakaan dengan mengolah dan menganalisa data-data tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Y.B. Mangunwijaya menggunakan istilah Gereja diaspora untuk menggambarkan situasi Gereja Indonesia pada jaman modern yang serba tersebar dan terpencar. Selain itu, ia juga menekankan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan jemaat diaspora. Gereja diaspora itu semakin menampakkan bentuknya pada situasi pandemi Covid-19. Oleh karena berbagai kebijakan pemerintahan yang mempersempit interaksi sosial secara langsung melalui kontak fisik, seluruh aspek kehidupan manusia termasuk pula kehidupan Gereja mempergunakan sarana media sosial untuk dapat terus berinteraksi. Media sosial sebagai sarana yang digunakan selama masa pandemi tetap menjadi sarana Gereja pasca pandemi Covid-19. Ketersebaran dan keterpencaran Gereja kini terjadi di dalam dunia virtual yang diakibatkan oleh kecenderungan penggunaan sarana media sosial selama masa pandemi Covid-19.