Sakramen Ekaristi adalah khazanah, bonum yang istimewa bagi seluruh Gereja. Ia adalah anugerah yang paling besar dalam tatanan rahmat dan sakramen-sakramen, karena di sana mempelai ilahi Gereja telah mengurbankan Diri-Nya dan akan terus memberikan Diri bagi mempelai-Nya, sehingga Ekaristi merupakan harta bersama bagi seluruh Gereja sebagai sakramen kesatuannya. Karena itu, Gereja memiliki kewajiban dan tanggung jawab utama untuk menata dan mengatur secara persis bagaimana umat berpartisipasi dan merayakannya, agar di tengah-tengah pluralisme kultus ekaristis, yang diwacanakan oleh Konsili Vatikan II, tetap dijunjung tinggi dan diwujudkan kesatuan gerejawi, di mana Ekaristi itu sendiri merupakan tanda dan agennya.