Budaya merupakan akar dari pengetahuan manusia akan karya leluhur yang paling religius. Manusia dituntut untuk menjadikan budaya sebagai akar dari pengetahuannya. Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling luhur nilainya. Budaya menjadi kekuatan baru bagi setiap manusia untuk mengembangkan diri dan membentuk diri lewat setiap budayanya sendiri dan tempat dimana ia berasal. Dalam tulisan ini penulis ingin memberikan sumbangan kepada budaya sendiri yaitu budaya suku Bunaq Timor. Suku Bunaq berada di provinsi daerah Nusa Tenggara Timur, kabupapten Belu. Lebih tepatnya lagi di daerah perbatasan Timor Leste yaitu di Lamaknen. Penulis ingin menggali lebih dalam lagi tentang makna di balik simbol Mot. Dimana lingkaran Mot merupakan tempat yang paling sacral bagi masyarakat suku Bunaq. Mot menjadi tempat yang paling suci, dimana masyarakat suku Bunaq meyakini bahwa di dalam Mot terdapat jiwa Hot Esen (Tuhan), Mugen (arwah para leluhur), pan muk gomo (roh jahat dan roh baik). Oleh karena itu masyarakat suku Bunaq sangat menghormati tempat tersebut sebagai bentuk hadirnya arwah para leluhur dan Tuhan serta roh-roh jahat mau pun yang baik. Selain menjadi tempat masyarakat suku Bunaq melakukan ritual adat, Mot juga menjadi simbol perdamaian, simbol kesembuhan dan simbol kekuatan bagi setiap masyarakat suku Bunaq. Oleh karena itu, masyarakat suku Bunaq sangat wajib untuk melakukan ritual ada untuk mendapatkan berkat bagi diri mereka dan keturunan mereka. Mot menjadi titik dimana masyarakat suku Bunaq melestarikan segala jenis ritual adat yang ada. Masyarakat suku Bunaq menyadari bahwa denga nadanya Mot di tengah perkampungan maka desa mereka akan dilindungi oleh para leluhur dan sekaligus menjadi cagar alam yang sangat penting untuk dilestarikan dan dirawat karena simbol Mot menjadi salah kekayaan tersendiri bagi masyarakat suku Bunaq.