Record Detail
Advanced SearchText
Pendidikan Menurut Filsafat Tan Malaka dan Sumbangannya Bagi Pendidikan di Indonesia Dewasa Ini
Filsafat pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan intelektual dan perasaan peserta didik agar mampu membebaskan diri dari kesengsaraan, kebodohan, dan diskriminasi. Filsafat pendidikan digunakan Tan Malaka dalam membangun cara berpikir peserta didik Indonesia yang maju dan modern. Cara berpikir Peserta didik dibentuk dalam kerangka berpikir yang timbul dari kenyataan riil, serta memiliki kemampuan dialektis dan logis. Penulis akan mendeskripsikan filsafat pendidikan Tan Malaka bagi peserta didik Indonesia dewasa ini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sumber kepustakaan yang dianalisis dengan metode deskriptif, naratif, komparatif, dan interpretatif. Penulis menemukan bahwa pandangan Tan Malaka terhadap pendidikan didasarkan pada sistem hidden colonialism masih mengakar dalam proses pendidikan Indonesia dewasa ini. Pendidikan menjadi produk kesenjangan sosial. Hal ini dikarenakan peserta didik mengenyam pendidikan tinggi bukan untuk menciptakan kesetaraan, tapi untuk menjadi orang borjuis. Peserta didik hilang dari rasa nasionalis dan cenderung bergaya hidup barat, yang bukan produk dari budaya Indonesia. Penulis menemukan tiga sistem pendidikan yang ditekankan Tan Malaka untuk menyelamatkan peserta didik Indonesia dewasa ini. Pertama, pendidikan rekonstruksionisme yang menjadi instrumen dalam membentuk sikap kritis peserta didik. Dalam rekonstruksionisme, peserta didik didorong untuk berpikir kritis, terbuka dalam berpendapat, dan memiliki kemampuan dalam mendialogkan fenomena sosial, seperti kemiskinan, korupsi, intoleransi, dan sebagainya. Kedua, pendidikan transformatif yang menggerakkan peserta didik untuk memainkan peran dalam realitas sosial, seperti sikap empati dan humanis terhadap sesama. Ketiga, pendidikan taktis yang mengajak peserta didik untuk kembali pada kesadaran nasionalisme, gotong-royong, dan toleransi sesuai dengan budaya Indonesia. Demi mewujudkan tiga sistem pendidikan tersebut, penulis menyarankan untuk melakukan pembaharuan metode, kurikulum, pendidikan karakter, dan masa studi dalam proses pendidikan Indonesia dewasa ini. Pendidikan lebih banyak mendorong peserta didik dalam melakukan riset sosial, analisis problem sosial, ekonomi dan politik. Karakter nalar kritis juga perlu ditekankan kepada peserta didik dewasa ini agar tidak terjebak dalam aktivitas ritual belaka.
Availability
18.014 | 370 Dar p | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
370 Dar p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2022 |
Collation |
x + 117hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
370
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available