Skripsi yang berjudul Dialog Interreligius Sebagai Upaya Persatuan Umat Beragama Di Indonesia Dalam Terang Fratelli Tutti Artikel 198-199 memiliki fokus pada upaya persatuan umat beragama di Indonesia melalui peran dialog antar agama. Penulis melihat adanya fenomena kekerasan, diskriminasi dan sikap subjetivisme agama di Indonesia. Untuk menjembatani jurang relasi antar sesama anak bangsa dengan segala pluralitasnya (di antaranya agama, religius) maka perlu adanya dialog, dalam hal ini dialog antar agama dalam terang ensiklik Paus Fransiskus, Fratelli Tutti. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini yakni kualitatif dan studi kepustakaan. Penulis menemukan, Dialog antar agama tidak dimaksudkan untuk menyepakati agama atau keyakinan mana yang benar dan tepat serta layak untuk dipertahankan dan mana yang tidak atau kurang baik sehingga layak untuk disingkirkan, didiskriminasi bahkan ditiadakan. Selain itu perlunya kerjasama baik dari kalangan pemuka-pemuka agama sebagai agen rujukan pemahaman keyakinan dan kebenaran iman dalam masing-masing agama, maupun antar generasi. Kerjasama dan dialog yang terbuka juga mengandaikan keterbukaan dan kerendahan hati untuk menghargai perbedaan.