Skripsi ini berfokus pada teori Etika Global Hans Küng dan sumbangannya bagi perdamaian dan kebebasan beragama di Indonesia. Penulis menyuguhkan pemikiran Hans Küng mengenai Etika Global dengan pendekatan kepada peranan agama sebagai landasan pembentuk dari Etika Global. Pemahaman mengenai Etika Global merupakan suatu cetusan menakjubkan dari seorang teolog yang berupaya menemukan sumbangan agama bagi tata hidup damai. Hans Küng berpendapat bahwa agama sejatinya memiliki tanggung jawab di dalam menciptakan dan menjaga perdamaian serta kebebasan beragama. Setiap ajaran agama memiliki suatu nada dasar di dalam menciptakan perdamaian. Nada dasar bersama setiap agama ini termanifestasi di dalam hukum kencana. Hukum kencana ini dijadikan pengerat bagi setiap agama-agama yang ada di dalam mencetuskan Etika Global. Pijakan Etika Global atas hukum kecana dari setiap agama menegaskan ciri dari Etika Global yaitu berdiri atas pemahaman agama tetapi tanpa harus terikat dengan ajaran-ajaran agama tertentu. Kesepakatan akan Etika Global tercetus dari kegelisahan bersama terhadap situasi terbaru yang sangat membahayakan kehidupan umat manusia. Skripsi ini ditulis dengan menggunkan metode library research. Rujukan utama buku-buku yang digunakan penulis adalah karya-karya Hans Küng yang membahas tema Etika Global seperti Global Responsibility. In Search of a New World Ethic dan A Global Ethic for Global Politics and Economics. Selain dua sumber utama, sumber-sumber pendukung dari tulisan Hans Küng juga menjadi rujukan. Sumber-sumber tulisan utama dan tulisan Hans Küng dielaborasi juga dengan beberapa komentar tentang Etika Globa serta beberapa sumber pendukung lainnya. Pembahasan Etika Global Hans Küng ini mengantarkan penulis kepada beberapa temuan. Temuan itu dijadikan sebagai relevansi bagi perdamaian dan kebebasan beragama di Indonesia. Studi ini menemukan sebagaimana yang dikatakan oleh Hans Küng sendiri yaitu tidak ada perdamaian di dunia tanpa perdamaian di antara agama-agama, tidak ada perdamaian di agama-agama tanpa dialog di antara agama-agama. Dialog hanya dapat terjadi apabila setiap agama dengan tekun mendidik umatnya supaya memiliki jiwa toleran dan penghargaan terhadap manusia.