Devosi kepada Maria merupakan devosi yang sangat familier dalam Gereja Katolik. Devosi ini merupakan ungkapan kekaguman, penghormatan, dan cinta umat beriman kepada Bunda Maria, seraya memohon doa darinya untuk Gereja yang sedang dalam perziarahan di dunia. Dalam pembahasan skripsi ini, penulis membahas tema Devosi Kepada Maria menurut Santo Arnoldus Janssen. Penulis akan mendeskripsikan tentang Bunda Maria dalam hidup Santo Arnoldus Janssen. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Penulis menemukan bahwa pandangan Santo Arnoldus Janssen terhadap devosi Maria didasari pada ketiga pribadi ilahi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Menurut Arnoldus, Bunda Maria memiliki relasi personal dengan setiap pribadi ilahi itu, yakni sebagai Putri Bapa, Bunda Putra, dan mempelai Roh Kudus. Relasi inilah yang hendak ia teladani dari Bunda Maria dalam berelasi dengan Tritunggal. Ia berdevosi kepada Bunda Maria untuk menjangkau atau berelasi kepada Tritunggal Mahakudus. Ia sangat mengagumi relasi ketiga pribadi ilahi itu, yang kemudian menjadi inti dari spiritualitasnya dan teladan dalam hidup berkomunitas. Devosi kepada Maria bagi Arnoldus merupakan cara untuk menimba semangat dan keteladanan dari Maria. Inilah alasan mendasar Arnoldus Janssen berdevosi kepada Bunda Maria, karena menurutnya keteladanan Maria itu sangat penting dan berguna terutama dalam menjalankan karya misi. Keteladanan itu meliputi kerendahan hati, kesetiaan, ketaatan, keterbukaan pada kehendak Allah dan panggilan Roh Kudus. Selain itu, hidup Maria yang bersih, murni, dan bebas dari dosa adalah suatu cara hidup yang harus terus diperjuangkan oleh semua orang kristiani, serta sikapnya yang penuh dengan belas kasih kepada umat manusia serta kesediaannya untuk menjadi perantara adalah sikap yang harus diteladani terutama oleh para abdi Allah. Keteladanan Maria itu diuraikan dalam rupa matra-matra khas sebagai cara untuk bermisi demi terwujudnya cita-cita Santo Arnoldus Janssen yang menghendaki agar Allah Tritunggal Mahakudus hidup dalam hati semua manusia, sehingga kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman menjadi lenyap. Semuanya itu didasari pada dialog profetis, dialog yang berakar pada Sabda Allah dan berkomitmen pada Misi Allah. Hal konkret yang bisa dilakukan dalam rangka penghormatan dan belajar dari Maria ialah: berdoa dan menyebarkan doa rosario, devosi kepada Hati Maria tak bernoda, menyiapkan diri dan merayakan semua pesta Maria, mengunjungi tempat ziarah Maria, menempatkan pekerjaan di antara dua Salam Maria, doa angelus, jalan salib, dan perarakan patung kanak-kanak Yesus. Semuanya ini bertujuan untuk mewartakan tentang Allah Tritunggal Mahakudus dan juga mewartakan tentang Gereja dan misinya di seluruh dunia dan merupakan suatu bentuk karya evangelisasi.