Record Detail
Advanced SearchText
Fenomena Ibadah Haji dalam Perspektif Hermeneutika Filosofis Gadamer
Tindakan kekerasan kerap terjadi di seluruh dunia. Tindakan kekerasan bahkan dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan Islam khususnya di Indonesia dimana mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Berdasarkan hal tersebut, dalam ranah keimanan muncul suatu kontradiksi. Di satu sisi Islam adalah agama yang dapat membawa Rahmatan Lil'Alamin. Namun, pada sisi yang lain, Islam dipandang sebagai agama yang dapat membawa seseorang menuju surgaNya tetapi dengan jalan kekerasan. Seluruh umat Islam, apapun mazhabnya, memiliki kewajiban melaksanakan lima perintah (rukun) Islam. Rukun Islam yang kelima, yakni Ibadah Haji diyakini sebagai penyempurna iman. Artinya setelah menunaikan Ibadah Haji, perdamaian dunia diharapkan dapat tercapai. Akan tetapi, de facto tindakan kekerasan kerap mengisi berita bulanan di media-media sosial. Ritualitas Ibadah Haji itu sendiri juga bahkan kerap menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan fenomena di atas, tesis ini akan menelaah ritualitas Ibadah Haji dalam terang hermeneutika filosofis Has-Georg Gadamer dengan peneropongan tiga aspek: pertama, panorama tekstualitas yang merujuk pada sumber primer Al-Quran dan fatwa MUI. Kedua, panorama ritualitas Ibadah Haji di mana terdapat fenomena-fenomena pendangkalan pemahaman tentang ritualitas Ibadah Haji itu sendiri. Ketiga, panorama historisitas di mana terdapat ulasan perkembangan perspektif tentang Ibadah Haji dari awal abad 17 hingga era globalisasi. Panorama-panorama tersebut diteropong dalam hermeneutika filosofis Gadamer dengan dimensi-dimensi, seperti: bahasa, seni, dan sejarah. Pemahaman spekulatif, konteks bahasa sebagai medium, dan tindakan penafsir dalam Ibadah Haji adalah merupakan dimensi bahasa yang melahirkan suatu kontekstualisasi pemahaman secara menyeluruh di mana subjek penafsir tidak menyingkirkan aspek dogmatis ritualitas Ibadah Haji tetapi lebih pada meleburkannya dengan pengalaman diri. Di dalam dimensi seni, terdapat fenomen-fenomen ketuhanan pada setiap aspek ritualitas Ibadah Haji di mana Tuhan adalah sumber keindahan itu sendiri. Pada dimensi sejarah, seluruh rangkaian ritualitas Ibadah Haji yang mencerminkan makna kehidupan melebur satu dengan yang lainnya sehingga melahirkan relasi yang mendalam baik secara vertikal maupun horizontal dengan perekat cinta. Dengan pendekatan hermeneutika filosofis Gadamer tersebut, muncul suatu sikap keterbukaan diri (inklusivitas) dalam meleburkan horizon pengetahuan dogmatik maupun pengalaman hidup. Dengan demikian, dampak dari pelaksanaan Ibadah Haji dalam perspektif hermeneutika filosofis Gadamer dapat secara tidak langsung mendekonstruksi paradigma Rahmatan Lil' Alamin yang mengedepankan kekerasan sebagai jalan menuju surgaNya. Sebaliknya, perspektif Gadamer tersebut dapat merekonstruksi paradigma Rahmatan Lil' Alamin yang mengedepankan humanisme universal.
Availability
15.02001 | 121.68 Wah f | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
121.68 Wah f
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2017 |
Collation |
xiii + 224hlm; 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
121.68
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available