Image of Orang Miskin sebagai Wajah yang Transenden (Analisis pengalaman dan pandangan Santo Vinsensius terhadap orang miskin dalam terang filsafat Emmanuel Levinas)

Text

Orang Miskin sebagai Wajah yang Transenden (Analisis pengalaman dan pandangan Santo Vinsensius terhadap orang miskin dalam terang filsafat Emmanuel Levinas)



Orang miskin adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang luhur. Keluhuran itu bukan terbatas pada apa yang ditunjukkan secara fisik, melainkan mengatasi ada yang fisik. Itu yang mengatasi yang fisik adalah itu Yang Transenden. Betapa menyedihkan bahwa saat ini banyak orang tidak dapat melihat dan merasakan keluhuran martabat orang miskin tersebut. Hal inilah yang membuat orang miskin menjadi pihak yang sungguh terasing dalam masyarakat, terutama dalam hal kesejahteraan. Bahkan mereka seringkali dikorbankan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Emmanuel Levinas adalah seorang filsuf yang mengajarkan manusia bagaimana menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap orang lain terutama mereka yang menderita. Hidup manusia itu senantiasa terarah kepada Yang Transenden. Yang Transenden itu menyatakan dirinya dalam wajah orang lain yang menderita. Untuk terarah kepada Yang Transenden itu manusia harus keluar dari egonya. Keluarnya manusia dari ego merupakan dorongan dari sensibilitas dan hasrat metafisis yang ada di dalam dirinya. Ketika manusia keluar dari ego, maka hidupnya akan terarah kepada Yang Transenden. Hidup tidak terarah kepada diri sendiri melainkan kepada Yang transenden. Itulah yang mengarahkan manusia untuk bertanggung jawab terhadap orang lain. Vinsensius de Paul adalah seorang yang dinyatakan kudus oleh gereja katolik. Hidupnya mengajarkan manusia bagaimana seharusnya memaknai kehadiran orang miskin. Ia meyakini bahwa Allah itu hadir dalam diri orang miskin. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk memberikan hidupnya kepada Allah melalui pelayanan kepada orang miskin. Vinsensius menjadi seperti ini karena ia mau keluar dari egonya, keluar dari ambisinya untuk mengejar status sosial dalam masyarakat. Sejak itu hidup Vinsensius senantiasa terarah kepada Allah dan orang miskin. Dalam tesis ini, penulis akan menguraikan sintesa antara gagasan Emmanuel Levinas tentang Wajah Yang Transenden dengan pengalaman dan gagasan Vinsensius tentang orang miskin. Titik temu keduanya akan memberi kontribusi kepada siapapun dalam memaknai kehadiran orang miskin secara lebih mendalam. Dan semoga tesis ini dapat mendorong banyak orang untuk bertanggung jawab terhadap orang miskin.


Availability

15.01007261.8 Keb oAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.8 Keb o
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
x + 109hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.8
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this