Fokus karya tulis ini adalah mengenai undangan keselamatan Allah dalam pesta perjamuan kawin Kerajaan Surga yang terdapat dalam teks Mat. 22:1-14. Undangan keselamatan ini merupakan isi pokok dari perumpamaan perjamuan kawin yang disampaikan oleh Yesus. Yesus sebagai Putra Allah mengundang semua orang untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam pesta perjamuan kawin Kerajaan Surga. Sebagai bentuk partisipasi aktif, Allah menetapkan satu syarat, yaitu setiap orang harus mengenakan pakaian pesta. Pakaian pesta merupakan lambang perwujudan diri untuk bertindak atau berlaku sesuai dengan ajaran Yesus. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah menggunakan metodologi analisis eksegesis dan refleksi teologis atas teks Mat. 22:1-14. Sebagai langkah untuk mewujudkan metodologi itu, penulis menggunakan referensi Kitab Suci Deuterokanonika sebagai sumber utama dan juga menggunakan referensi kepustakaan seperti buku, jurnal dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan teks sebagai referensi pendukung. Temuan dari tulisan ini adalah perumpamaan ini mau menyatakan Allah yang meraja dan berkuasa atas manusia, alam dan semesta. Sebagai Allah yang meraja, ia berinisiatif menyediakan Perjamuan kawin sebagai bentuk tawaran undangan keselamatan kepada semua orang, tetapi dengan syarat setiap orang harus mengenakan pakaian pesta.