Teks Matius 2:1-12 merupakan teks Alkitab yang mengisahkan tentang perjalanan Orang-orang Majus dari Timur yang mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan. Dalam liturgi Gereja Katolik, teks tersebut dibacakan pada masa Natal, tepatnya pada Hari Raya Epifany. Apa sebenarnya pesan teologis yang terkandung dalam kisah tersebut? Apa makna kisah tersebut bagi kehidupan iman Kristiani? Bagaimana relevansinya bagi para pendengar dan pembaca kisah tersebut? Metodologi yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode eksegese, yakni dengan melakukan analisis terhadap teks, menafsirkan teks dan memberikan refleksi teologis untuk menjawab persoalan yang berkaitan dengan teks tersebut. Dalam mengerjakan eksegese tersebut, penulis juga menggunakan bahan-bahan dari Alkitab, kamus dan ensiklopedi yang relevan, buku-buku cetak, dokumen Gereja, artikel-artikel yang ada di jurnal dan internet. Pesan teologis dari teks tersebut yakni, Allah menyatakan kelahiran Yesus Kristus kepada para bangsa. Kisah tersebut menggambarkan perjalanan dan kebahagiaan orang Kristiani dalam mengimani Kristus. Kisah tersebut menyatakan bahwa Kristus adalah Raja dan cahaya bagi semua orang. Setiap orang diundang oleh Allah untuk melihat dan menyembah-Nya dengan penuh sukacita di dalam Roh. Setiap pribadi yang datang menanggapi undangan tersebut akan diberikan penghiburan, harapan dan sukacita dalam hatinya, sehingga memampukannya untuk membawa sukacita dan kedamaian bagi sesamanya.