Skripsi ini diberi judul Baunsele sebagai Gelar Klan Sonba'i Dalam Terang Oswald Spengler. Fokus dalam tulisan ini adalah untuk memahami sejarah Sonba'i dari awal perjalanan leluhur Sonba'i, kelahiran marga dan klan Sonba'i sampai dengan munculnya gelar Baunsele sebagai suatu gelar yang lahir dari marga Sonba'i. Sejarah dalam pemahaman filosofis berarti historisitas yang diartikan sebagai realisasi diri manusia yang khas untuk menempatkan diri ke dalam masa sekarang melalui hubungannya dengan masa lampau dan masa depan, dan yang menjadi titik tolaknya adalah masa sekarang. Spengler menyebutkan bahwa sejarah peradaban dunia pada dasarnya memiliki siklus perkembangan layaknya mahkluk hidup yang lahir, tumbuh, berkembang, tua dan akhirnya mati, lalu setelah semuanya terpenuhi dalam kurun waktu seribu tahun, maka sejarah tersebut masuk pada peradaban yang baru yang tentunya berbeda dari peradaban sebelumnya. Bertitik tolak dari pemikiran Spengler di atas, maka penulis juga melihat bahwa sejarah Sonba'i juga mengalami siklus perkembangan yang demikian yaitu kelahiran Sonba'i pada masa pemerintahan Bai Lele Sonba'i, tumbuh dan berkembang dari masa pemerintahan Nai Tuklua Sonba'i sampai dengan pertengahan pemerintahan Nai Sobe Sonba'i III, lalu mengalami keruntuhan pada akhir masa pemerintahan Nai Sobe Sonba'i III yaitu tepatnya pada masa kolonialisme di Timor. Setelah semuanya usai, maka sejarah Sonba'i masuk pada suatu peradaban yang baru yang disebut oleh penulis sebagai peradaban Sonba'i setelah kemerdekaan Indonesia. Pada peradaban yang baru ini klan Sonba'i yang tersisa tidak lagi dipandang sebagai bangsawan yang menguasai Timor Barat, melainkan sebagai masyarakat biasa yang tunduk pada pemerintahan NKRI yang sah.