Fokus dari penelitian tesis ini adalah sejarah Gereja Katolik Ketapang di bawah kepemimpinan Mgr. Gabriel Sillekens CP. Mgr. Sillekens sudah ambil bagian dalam karya misi di Ketapang semenjak beliau terpilih menjadi Provinsial Pasionis provinsi Belanda pada tahun 1946. Pada tahun 1952 beliau diangkat menjadi Superior Misi Pasionis di Ketapang dan Vicaris Delegatus untuk daerah Matan Hulu (Ketapang). Pada tahun 1954 beliau diangkat menjadi Prefek Apostolik Ketapang dan pada tahun 1962 beliau diangkat menjadi Uskup Ketapang yang pertama. Selama kepemimpinan Mgr. Gabriel Sillekens CP, banyak ide cemerlang beliau curahkan untuk perkembangan Gereja Katolik Ketapang. Metodologi yang digunakan di dalam penelitian tesis ini adalah metode kualitatif. Untuk data historis, metode pengolahan datanya menggunakan metode historis yang meliputi empat tahap berikut, yaitu heuristic, kritik, hermeneutic, dan historiografi. Untuk refleksi teologis, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Dalam pendekatan deskriptif, buku, catatan harian, autobiografi, karya tulis, ataupun surat-surat memuat pengalaman Kristiani yang dapat digunakan untuk membangun suatu refleksi teologis tentang kepemimpinan Kristiani. Tujuan dari penelitian tesis ini adalah untuk menemukan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Mgr. Sillekens di Ketapang dan konsekuensi-konsekuensinya bagi umat Katolik Ketapang. Penelitian tesis ini menemukan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Mgr. Gabriel Sillekens CP untuk Gereja Katolik Ketapang adalah gaya kepemimpinan yang membebaskan. Gaya kepemimpinan ini memiliki lima aspek, yaitu: aspek panggilan kepada misi, aspek jalan menuju pembebasan, aspek pembangunan jemaat, aspek perhatian pada Kurban dan pengudusan, dan aspek visi ke depan.