Image of Communio Pemuridan yang Melayani sebagai Penghayatan Baru Menggereja di Keuskupan Manokwari-Sorong (Tinjauan eklesiologi-diakonia)

Text

Communio Pemuridan yang Melayani sebagai Penghayatan Baru Menggereja di Keuskupan Manokwari-Sorong (Tinjauan eklesiologi-diakonia)



Pada dasarnya, Gereja merupakan sebuah communion atau persekutuan. Konsep dan pemahaman ini diungkapkan juga di dalam Sinode Luar Biasa 1985. Selain itu, konsep gereja sebagai communion juga merupakan pengertian sentral dan fundamental dalam dokuman-dokumen Konsili Vatikan II. Gambaran communion mengungkapkan suatu relasi dan kebersamaan yang mendalam, bukan hanya dengan Allah Tritunggal, Bapa, Putra dan Roh Kudus, melainkan juga dengan sesama manusia. Dengan demikian, konsep communion mengungkapkan hakikat Gereja yang selalu menunjuk pada makna kebersamaan komunitas yang dibangun berdasarkan ikatan kesatuan dengan Allah dalam iman dan memiliki tanggungjawab dan peranserta dalam Gereja. Konsep ini juga membantu dan menyadarkan semua umat Katolik untuk melibatkan diri secara aktif dalam hidup dan karya Gereja. Namun, dalam hidup menggereja dan ber-communio, Gereja tidak pernah luput dan terhindar dari konflik-konflik internal yang memiliki daya perusak dan penghancur suatu communio. Konflik internal juga dipicu dan ditimbulkan oleh penghayatan dan pemahaman yang keliru dan kurang memadai terhadap konsep Gereja sebagai communion. Selain itu, konflik internal terjadi juga di dalam berbagai bidang seperti sangat eklesiologis, psikologis, etnis atau kultural, politik, dan kesenjangan sosial ekonomi. Akhirnya, konflik internal mengakibatkan dan menimbulkan disorientasi dan penyimpangan makna dari hakekat Gereja sebagai communion. Berhadapan dengan realitas ini, Gereja perlu membangun penghayatan baru, yang dapat memulihkan kembali relasi dan kebersamaan komunitas. Oleh sebab itu, studi ini akan berfokus pada upaya membangun penghayatan baru hidup menggereja di Keuskupan Manokwari-Sorong. Communio pemuridan yang melayani dapat menjadi sebuah penghayatan baru hidup menggereja.Terdapat dua unsur yang ditekankan dalam communion pemuridan yang melayani yakni pertobatan pastoral dan pelayanan tulus tanpa pamrih.


Availability

20.01029266 Kab cPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
266 Kab c
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xi + 156hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
266
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this