Tesis ini merupakan penelitian untuk merefleksikan fenomena misa live streaming yang terjadi di masa pandemic covid-19. Fenomena ini bisa menjadi bahan untuk merefleksikan eklesiologi digital yaitu bagaiman model Tubuh Mistik Kristus hidup di dalam cyberspace. Penelitian ini merupakan eklesiologi kontekstual-pastoral. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan interpretif-hermeneutis. Peneliti membatasi variable penelitian ini yaitu Paroki Katedral St. Perawan Maria Gunung Karmel Malang. Pengambilan data akan dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumen-dokumen penting. Tujuan penelitian adalah bagaimana merefleksikan model Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus dalam konteks cyberspace dan pandemic. Peneliti juga memberikan implikasi pastoral yang tepat untuk penghayatan kehidupan menggereja ini. Penelitian ini dibagi menjadi 6 bab. Hasil penelitian menunjukkan kehidupan paroki Ijen mau tidak mau harus berada dan hidup di dalam jaringan internet. Terobosan-terobosan baru dengan media digital dilakukan demi cura animarum sekaligus peran tim live streaming menjadi sangat vital di masa pandemic. Fenomena ini menghantar Gereja untuk melihat pemaknaan baru konektivitas dalam relasi interpersonal antara Kristus Kepala Tubuh dan anggota-anggota Tubuh-Nya. Konektivitas yang ditekankan yaitu ikatan mistik dalam Kristus Yesus. Ikatan ini berusaha dikuatkan dengan koneksi internet. Dalam dunia digital, kunci relasi interpersonal adalah koneksi. Paroki berusaha menjangkau ikatan spiritual dengan setiap keluarga melalui misa live streaming dan setiap keluarga selalu berusaha untuk terkoneksi dengan parokinya. Konektivitas ini membawa Gereja untuk merefleksikan rumah sebagai ruang sacral. Implikasi pastoral yang ditawarkan menekankan konektivitas.Penelitian eklesiologi digital ini hanya ingin membuktikan bahwa banyak cara dan jalan untuk tetap menjadi Tubuh Mistik Kristus. Gereja tetap dapat mempertahankan identitasnya di tengah situasi apa pun. Banyak sekali jalan yang disediakan dan Gereja tetap memilih jalan yang terbaik untuk mencapai pusat kehidupan yaitu Yesus Kristus sendiri.