Kenabian imamat merupakan panggilan yang melekat dalam diri pribadi para imam sedari mereka menerima tahbisan imamat. Para imam memiliki perutusan sebagaimana halnya seorang nabi yang membawa warta keselamatan Allah bagi umat-Nya. Perutusan tersebut memiliki kesatuan dengan perutusan Yesus Kristus sebagai sumber keselamatan itu sendiri. Seraya menyandang kewibawaan-Nya, kaum tertahbis meneruskan warta keselamatan itu dengan membangun. Menguduskan dan membimbing umat-Nya melalui pelaksanaan tugas kenabiannya. Kenabian imam sebagai pewarta sabda terkait erat dengan tugas utamanya yang khas sebagai pribadi tertahbis. Kekhasan ini lahir dari keyakinan Gereja yang dihimpun oleh Sabda Allah. Melalui pelaksanaan tugas kenabian ini, para imam mengambil bagian dalam pelayanan Kristus sebagai Gembala. Dengan demikian, rahmat sacramental yang dimiliki setiap imam menempatkan diri dan seluruh pelayanannya yang dijiwai semangat kenabian bagi kepentingan Gereja. Pelayanan imam tidak terlepas dari konteks situasi zaman yang meliputi kehidupan umat sehingga perlu diaktualisasikan secara terus menerus, seperti halnya di tengah pandemi covid-19. Adanya berbagai tantangan yang timbul diharapkan tidak menghalangi pelayanan para tertahbis melainkan justru memberi peluang untuk semakin memancarkan fungsi kenabiannya sebagai pewarta sabda.