Record Detail
Advanced SearchText
Penghayatan Communio Umat Allah di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi fenomenologi teologis persekutuan di Paroki St. Andreas Keuskupan Malang)
Akhir bulan Desember 2019, dunia digemparkan dengan sebuah kejadian yakni virus corona (covid-19). Virus ini merupakan penyakit sistemik dan pernapasan akut yang dapat berkembang menjadi hipoksemia berat dan memerlukan perawatan intensif. Penularan virus ini sangat cepat sehingga WHO menyatakan bahwa virus tersebut sebagai darurat kesehatan masyarakat yng menjadi perhatian internasional pada 30 Januari 2020. Beberapa bulan kemudian, WHO mengumumkan bahwa covid-19 sebagai pandemi global. Harus diakui bahwa pandemi covid-19 telah menghambat kegiatan sehari-hari masyarakat. Banyak negara menetapkan kebijakan dan langkah-langkah awal untuk mengatasi permasalahan pandemi. Kebijakan itu pun berdampak pada kehidupan menggereja. Akibat pandemi bagi Gereja ialah umat tidak bisa berkumpul secara bersma-sama sehingga communion sebagai umat Allah tidak tercipta. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanyakan tentang penghayatan communion umat Allah di tengah pandemi karena hal ini banyak dari penelitian belum membahas dari sisi pemaknaan umat sendiri dalam bercommunio. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penghayatan communion umat Allah di tengah pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami secara mendalam tentang fenomena penghayatan communio umat Allah di masa pandemi covid-19. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang berada di Lingkungan St. Antonius dan Lingkungan St. Agustinus, wilayah paroki St. Andreas, Keuskupan Malang. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan mempelajari dokumen-dokumen. Kemudian, hasil penelitian yang telah didapatkan dianalisis dengan metode analisis fenomenologis interpretative. Hasil analisa dari penelitian ini didapatkan beberapa tema, yaitu: (1) Pandemi menghambat kegiatan communion umat; (2) Pengalaman communion umat selama pandemi covid-19; dan (3) Perwujudan nyata communion umat di masa pandemi covid-19 Berdasarkan hasil penelitian communion umat Allah di tengah pandemi, peneliti menemukan bahwa umat menghayati communion secara 'baru'. 'Baru' dalam arti bahwa di situasi yang tidak memberi ruang gerak secara bebas karena pandemi covid-19, umat tetap bisa menghayati communion dengan cara menumbuhkan sikap solidaritas terhadap orang-orang yang terdampak akibat pandemi dan menghayati communion secara daring.
Availability
20.01009 | 230 Pam p | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
230 Pam p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2022 |
Collation |
ix + 202hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available