Image of Wurumana dalam Tradisi Lio-Ende: Perspektif Teologi Dialog John Mansford Prior

Text

Wurumana dalam Tradisi Lio-Ende: Perspektif Teologi Dialog John Mansford Prior



Gereja Katolik Lio-Ende hingga saat ini, berhadapan dengan sebuah tradisi yang menjadi jantung kehidupan orang Lio yaitu tradisi wurumana. Wurumana adalah sebuah tradisi yang sangat melekat dan telah dihidupi sebelum Gereja Katolik hadir di Lio-Ende. Seiring perkembangan kekristenan di Flores dan merebaknya agama Katolik di wilayah Lio-Ende, keberadaan tradisi wurumana seringkali dipertentangkan sehingga menimbulkan persoalan diantara Gereja Katoilk dan masyarakat adat Lio-Ende. Ketegangan dan perselisihan yang terjadi diantara kedua pihak disebabkan oleh perbedaan antara ajaran iman Katolik dan pandangan hidup orang Lio. Persoalan tersebut semakin rumit dan pelik karena kurangnya dialog diantara kedua pihak. Gereja Katolik merasa bahwa pendapatnya harus diterima dan penilaiannya merupakan sebuah kebenaran. Di sisi lain masyarakat adat Lio mempertahankan wurumana sebagai warisan leluhur yang menjadi identitas dan nadi kehidupan. Hal-hal yang perlu digali dan menjadi masalah adalah mengapa wurumana sangat melekat dalam kehidupan orang Lio. Mengapa dialog menurut John Prior dapat dijadikan sebagai jembatan antar Gereja dan kebudayaan. Apa saja yang menjadi intisari dari tradisi wurumana yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan jemaat yang inkulturatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi literature.Penulis menggunakan pemikiran John Prior tentang wurumna sebagai obyek penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa dalam tradisi wurumana terdapat nilai-nilai kristiani tersebut mendorong Gereja dan kebudayaan untuk berdialog. Relasi dialogis antara Gereja dan kebudayaan tidak terlepas dari relasi dialogis Allah Tritunggal. Dialog Allah tidak bersifat inklusif untuk diri-Nya sendiri tetapi dialog yang keluar dari diri-Nya. Hal ini tampak ketika Allah berdialog dengan manusia. Sejarah keselamatan merekam jejak Allah yang menjadikan manusia sebagai rekan kerja dalam mewujudkan keselamatan di tengah dunia. Allah tidak bekerja sendirian tetapi melibatkan manusia dalam seluruh rencana-Nya. Dialog keselamatan tidak hanya terjadi pad ruang Ilahi tetapi masuk dlam ruang kehidupan manusia. Allah dalam kebebasan-Nya yang sempurna melalui Roh Kudus bekerja melampaui ruang an waktu. Dalam pemahaman tentang wahyu universal wurumana adalah cara Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah yang gemar berdialog.


Availability

20.01026230 Dep wPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
230 Dep w
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
106hlm; 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
230
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this