Image of Komunitas Karmel Menurut Konstitusi Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Tahun 1995 nomor 29-42

Text

Komunitas Karmel Menurut Konstitusi Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Tahun 1995 nomor 29-42



Komunitas merupakan aspek penting hidup kaum religius dalam Gereja yang berkaitan erat dengan pengalaman akan Allah baik secara pribadi maupun bersama. Pengalaman tersebut memampukan mereka untuk berbagi cinta kasih kepada semua orang. Para Bapa Konsili Vatikan II mengatakan bahwa mereka yang mengikrarkan nasihat Injil, hendaknya mencari dan mencintai Allah yang pertama-tama mencintai mereka (bdk. 1 Yoh.10) dan dalam segala situasi hendaknya mereka berusaha untuk mengembangkan hidup bersama dengan Kristus (bdk. Kol.3:3) yang menjadi sumber dan dorongan untuk mencintai sesama demi keselamatan dunia dan pembangunan Gereja. Oleh karena itu, mereka hendaknya memelihara semangat doa sambil tekun untuk menimba dari sumber-sumber Kristiani iman. Hendaklah mereka membaca Kitab Suci setiap hari (bdk. Flp.3:3) dan merayakan Ekaristi yang menjadi sumber melimpah bagi hidup rohani untuk mengasihi anggota Kristus sebagai saudara (PC.6) Terkait hidup bersama, mereka mengatakan bahwa menurut teladan Gereja perdana, hendaknya hidup bersama bertekun dalam ajaran Injil, liturgi suci terutama perayaan Ekaristi, Doa dan Persekutuan (Kis.4:32). Sebagai sesama anggota Kristus, mereka hendaknya bersaing dalam bergaul untuk memberikan hormat (Rm.12:10), saling menanggung beban mereka (Gal.6:2), sebab berkat Roh Kudus cinta kasih Allah telah dicurahkan dalam hati mereka (Bdk. Rm.5:5). Oleh karena itu, komunitas sebagai keluarga sejati dihimpun dalam nama Tuhan dan disatukan oleh Dia untuk menikmati kehadirannya (Bdk. 18:20). Persekutuan para saudara dalam komunitas menjadi tanda kedatangan Kristus (Bdk. Yoh. 13:35;17:21). Gagasan ini sejalan dengan pandangan para Karmelit. Mereka mengatakan bahwa Komunitas harus mengantarkan anggota menuju persatuan mendalam dengan para saudara yang terungkap dalam doa dan lectio Divina bersama (Bdk. Konst.31). Mereka mencoba untuk saling mencintai seperti Allah mencintai dan mempersembahkan kepadaNya sebuah hati yang murni dan nurani yang baik. Pada waktu yang sama, mereka membagikan cinta kasih kepada semua orang yang terlibat dalam pelayanan mereka terutama kaum miskin dan lemah. Para Karmelit perlu juga untuk menjaga keheningan dalam komunitas, sehingga mereka dapat bertumbuh dalam kebajikan rohani dan terbuka pada bimbingan Roh Kudus. Mereka meneladan Maria, Bunda Allah dan Nabi Elia dalam mendengarkan dan mengikuti Allah.


Availability

14.01017255 Sin kAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
255 Sin k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
122hlm; 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
255
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this