Image of On Signs: Manusia dan Tanda

Text

On Signs: Manusia dan Tanda



Umberto Eco mendekati semiotika bukan sebagai semesta yang tersusun dari tanda-tanda, melainkan sebagai satu-kesatuan utuh yang tersusun dari fungsi-fungsi semiotik (sign-functions). Berbeda dengan tritunggal Peirce, ia telah mengembangkan teori semiotik yang non-referensial; Ekspresi dapat digunakan untuk merujuk pada hal-hal atau keadaan dunia, tetapi mereka berasal dari isi atau konten yang ditetapkan oleh budaya. Sebuah tanda (atau fungsi-tanda) tak lagi dipahami sebagai hal-ihwal yang bersangkut-paut dengan referensi tertentu yang beku (yang dulunya merupakan perkara tanda linguistik); yang demikian, biasanya, mengambil beberapa makna, atau merujuk pelbagai realitas dalam konteks sosial budaya. Misalnya, oktagon merah tak memiliki arti yang sama di Afrika seperti di Amerika, di mana, lantaran konvensi yang beroleh penggunaan budaya, lantas kita mengasosiasikannya dengan tanda 'Stop'. Namun, bahkan dalam budaya Amerika, makna oktagon merah kadang kala bisa berubah, misalnya, umpama ditemukan dalam buku teks tentang geometri.


Availability

20386195 Eco oPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
195 Eco o
Publisher IRCiSoD : Yogyakarta.,
Collation
120hlm; 14x20cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-6166-80-2
Classification
195
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this