Dalam hidup keseharian kita, malaikat senantiasa hadir secara kasat mata. Kehadiran malaikat ini diteguhkan oleh pandangan Gereja sendiri sebagaimana terdapat dalam Katekismus Gereja Katolik bahwa 'ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan malaikat adalah suatu kebenaran iman. Kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan tradisi tentang itu bersifat jelas. Menurut seluruh keadaannya, malaikat adalah pelayan dan pesuruh Allah. Karena 'mereka selalu memandang wajah Bapa-Ku yang ada di surga'. (Mat 18;10), mereka melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. (Mzm 103;20) Keberadaan malaikat kita temukan dalam KItab Suci kita. Kitab Suci Perjanjian Lama maupun Kitab Suci Perjanjian Baru mengungkapkan kisah-kisah mereka. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama Malaikat diutus Allah untuk meneguhkan Abraham dan keturunannya untuk setia pada Allah dan merawat perjanjian dengan Allah. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru kita memperhatikan bahwa para malaikat hadir dan menyertai peziarahan hidup Yesus di dunia. Dan, Gereja mengajak kita menyadari dan menghormati keberadaan malaikat agar kita semakin mengimani Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus lebih dari pada malaikat (Lih. Ibr 1;4). Malaikat-malaikat diutus untuk menyertai kita agar teguh beriman kepada Tuhan Yesus. Dia mengirimkan malaikat untuk melindungi kita. St. Basilius pernah mengajarkan bahwa 'Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya mengantarnya kepada kehidupan'.