Record Detail
Advanced SearchText
Prinsip Ekonomi Sejati Menurut Ensiklik Caritas In Veritate (Implikasinya dalam Konteks Perekonomian Global dan Nasional)
Sebuah tata ekonomi menguasai hajat hidup orang banyak. Hal ini sangat wajar, karena di dalam ekonomi orang saling memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial menemukan tempatnya dalam tata ekonomi. Namun tata ekonomi bisa menjadi alat yang merusak tatanan hidup manusia ketika dijalankan secara eksklusif dan menjadikan manusia sebagai alat dalam sebuah tata ekonomi. Fenomena jurang yang dalam antara yang kaya dan yang miskin, atau segelintir orang kaya yang menguasai sebagian besar duia ini menjadi hal yang tak terelakkan ketika tata ekonomi jauh dari nilai-nilai yang sejati. Tesis ini hendak mengangkat tema dengan fokus prinsip ekonomi sejati yang digaungkan oleh Gereja melalui Ensiklik Caritas In Veritate oleh Paus Benediktus XVI. Sekali lagi Gereja menghadirkan diri sebagai corong kenabian di tengah fenomena dunia yang ambruk secara finansial akibat krisis global yang terjadi di Amerika tahun 2008. Memang ensiklik tidak secara khusus mengajukan praktik ekonomi yang benar, namun dengan bantuan ilmu ekonomi kelembagaan, suara kenabian itu kemudian menemukan peran dan kekuatannya dalam dunia ekonomi. Dalam lingkup khusus, implikasi prinsip ekonomi sejati juga dibandingkan dengan sistem ekonomi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Yang di dalamnya secara khas sudah menganut sendi-sendi yang juga terkandung dalam tata ekonomi sejati yang digaungkan oleh Gereja. Indonesia memiliki kekhasan, karena berdiri pada pijakan yang khas, yakni Pancasila dan UUD 1945 dan bukan memihak pada satu blok, liberal atau komunis. Akhirnya, prinsip ekonomi sejati Penulis maksudkan sebagai khazanah suara Gereja yang ada di tengah dunia yang terpuruk karena membutuhkan panduan nilai-nilai kehidupan yang benar. Karena tidak mungkin sebuah tata ekonomi berjalan otonom dan tidak diintervensi oleh nilai-nilai sejati dan merendahkan manusia dengan menjadikannya alat produksi semata, namun sebaliknya manusialah yang menguasai sistem dan dengan hati dan budinya mampu mengarahkan hidup untuk menemukan tata ekonomi yang sejati demi kesejahteraan seluruh umat manusia di dunia.
Availability
14.01002 | 261.832 WAR p | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
261.832 WAR p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2016 |
Collation |
xi + 160hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
261.832
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available