Record Detail
Advanced SearchText
Tradisi Tena Laja Ola Nua Masyarakat Lamalera-Lembata sebagai Persekutuan Sosio-Religius (Refleksi teologis dalam terang dokumen Lumen Gentium Bab I dan II)
Hidup bersama dalam komunitas adalah salah satu ciri khas masyarakat tradisional. Ciri khas seperti itu dihidupi atau dipraktikkan oleh orang-orang Lamalera. Mereka adalah nelayan yang hidup dalam sebuah komunitas persatuan. Setiap orang menjadi bagian dari komunitas tertentu; dan setiap komunitas tertentu; dan setiap komunitas memiliki lango bela-nya masing-masing (rumah adat clan), tena laja (perahu penangkap ikan) dan ola nua (mata pencaharian). Elemen-elemen ini bisa disebut tiga pilar dari kehidupan komunitas orang-orang lamalera. Hidup dan keberadaan setiap anggota sangat bergantung pada tiga pilar komunitas tersebut. Ketika mereka menangkap ikan paus, sebagai misal, setiap orang di desa secara sama menerima umeng-nya masing-masing, bagian atau porsi masing-masing. Orang miskin, yatim piatu, janda di desa menerima porsi yang khusus. Bahkan orang luar sekalipun menerima bagiannya. Demikian tak seorangpun ditinggalkan. Orang-orang Lamalera menghayati hidup mereka dalam semangat tena laja ola nua sebuah semangat berbagi akan apa yang mereka miliki dan yang mereka hasilkan meskipun itu berasal dari hasil penangkapan ikan atau bertani. Dengan kata lain mereka menghayati hidup mereka dalam sebuah rasa solidaritas yang kuat. Lebih dari itu kasih, partisipasi, tanggung jawab komunal merupakan nilai-nilai atau keutamaan-keutamaan yang telah dipraktikkan/dihidupi oleh orang-orang Lamalera dalam hidup harian mereka. Kasih mendorong setiap anggota untuk mengambil bagian dalam memberi makan kepada seluruh komunitas. Setiap anggota memiliki tanggung jawab sosial yang besar bagi hidup dan kebaikan seluruh komunitas. Hidup komunitas orang-orang Lamalera bisa disebut sebagai komunio sebuah gagasan yang dipromosikan dan diajarkan dalam dokumen Lumen Gentium. Gereja Katolik menegaskan pentingnya kasih, partisipasi dan tanggung jawab sosial sebagai nilai-nilai atau ciri khas dari sebuah komunitas beriman (Gereja). Nilai-nilai ini sudah dihidupi olah orang-orang Lamalera yang sebagian besar adalah Katolik. Iman Kristiani mereka bercampur baur dengan nilai-nilai kultural mereka. Orang-orang Lamalera dengan tradisi tena laja ola nua adalah sebuah komunitas beriman.
Availability
14.01026 | 261.21 WEY t | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
261.21 WEY t
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2016 |
Collation |
x + 131hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
261.21
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available