Tesis ini tentang logika analitis simbol t'ai-chi. T'ai-chi itu indeterminate dan pada dasarnya itulah simbol. Logika analitis dalam tesis tidak mampu menyentuh t'ai-chi yang indeterminate itu secara sempurna. Tulisan ini hanya menyentuh jejak-jejak simbolik dari t'ai-chi, sejauh dia diekspresikan dan diamati sebagai obyek. Kami sadar, tanda-tanda mengatakan sesuatu. Tanda-tanda juga menunjukkan sesuatu yang tidak dapat dikatakan. Yang dikatakan dan yang ditunjukkan itu ada pada tanda. Tanda-tanda itu obyek. Subyek memanfaatkan tanda untuk melahirkan simbol. Subyek-obyek memungkinkan adanya simbol. Sebagai simbol 100% karena keterlibatan subyek dan subyek mengelak untuk diobyekkan. Oleh karena itu kami tidak berpretensi menelaah simbol t'ai-chi secara tuntas. Berdasarkan logika analitis dari Ludwig Wittgenstein yang mendasarkan seluruh pemikirannya pada gagasan Sachverhalt, kami yakin bahwa t'ai-chi harus ada. Dia adalah prinsip seluruh pemikiran Cina sebagaimana Sachverhalt adalah prinsip seluruh pemikiran Wittgenstein. Yang membedakan Sacverhalt Wittgenstein dengan t'ai-chi Konfusianisme adalah bahwa t'ai-chi Konfusianisme itu mysterium naturale, sedangkan Sachverhalt Wittgenstein yang memiliki latar belakang pemikiran Hebraic itu lebih menyentuh mysterium paschale. Keduanya mengandung mysterium, namun yang satu berdasarkan energi kosmik dalam konteks kosmologi, sementara yang lain berdasarkan energi spiritual dalam konteks pewahyuan. Karena Sachverhalt digunakan sebagai metode untuk menyoroti t'ai-chi, karena pewahyuan melampaui kosmologi. Telaah ini penting untuk menawarkan locus philosophicus dan locus theologicus bagi pembaca yang ingin masuk ke dalamnya.