Pada tanggal 18-22 Juli 2016, Lembaga Biblika Indonesia (LBI) mengadakan Pertemuan Nasional (Pernas) yang mencoba merefleksikan perjuangan hidup kaum beriman kristiani di tengah arus dan pergolakan zaman. Umat beriman harus menghayati hidup imannya di tengah arus zaman. Kita semua harus menghayati Kabar Gembira di tengah pelbagai macam tantangan zaman yang sangat nyata, baik itu positif maupun negatif. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang kerasulan Kitab Suci, LBI mencoba menawarkan pelbagai refleksi yang terpadatkan dalam tema empat tahunan (2017-2020): 'Umat Katolik Indonesia diresapi dan diterangi oleh Kabar Gembira dalam menjawab tantangan arus zaman'. Selain menyediakan bahan secara nasional untuk keperluan BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional), LBI juga mencoba menyediakan kumpulan bacaan yang diterbitkan dalam bentuk buku tahunan. Buku tahunan kedua ini (2018) mengambil tema besar 'Kabar Gembira di Tengah Arus Kemajemukan (Pluralisme)'. Di bawah payung tema besar itu, terkumpullah sepuluh karangan yang mencoba menyoroti pelbagai aspek dari tema besar itu. Dibicarakan di sini antara lain tentang fundamentalisme, fanastisme sebagai suatu berhala modern, keberagaman dan kesatuan menurut Paulus, membaca Kitab Suci dengan semangat toleransi, universalitas kasih Allah, fakta kekerasan di dalam Kitab Suci, dan tentang perjuangan tanpa kekerasan yang disuarakan oleh Nabi Yeremia.