Keterlibatan kaum awam dalam misi Gereja Katolik telah digagas dalam dekrit Ad Gentes yang menyatakan bahwa Gereja tidak sungguh-sungguh menghadirkan diri sebagai tanda atau sakramen Kristus jika kaum awam tidak hadir dan berkarya bersama hierarki (AG 21). Karena itu muncullah apa yang dinamakan dengan kerja sama misioner, yaitu keterlibatan komunitas-komunitas dan pribadi-pribadi Kristen dalam tugas perutusan Gereja (RM 77). Dalam hal ini kaum awam adalah subjek misi atau misionaris Gereja sesuai dengan martabat yang diterimanya lewat sakramen Baptis dan Krisma (RM 71,72). Gagasan tersebut semakin penting dan mendesak, mengingat perubahan-perubahan yang terjadi di dalam konteks misi Gereja saat ini, seperti perubahan demografi, kultural dan religiusitas. Orientasi pada keterlibatan kaum awam sebagai misionaris Gereja perlu menjadi agenda penting bagi setiap institusi misioner Gereja, termasuk juga serikat-serikat religius misioner. SVD (Societas Verbi Divini) sebagai salah satu serikat religius misioner memiliki perhatian khusus terhadap keterlibatan kaum awam dalam misi Gereja yang didasarkan pada konstitusinya. Melalui dasar itulah para anggota SVD memiliki kewajiban mempersiapkan kaum awam untuk menerima tanggung jawab dalam tugas perutusan Gereja. Kewajiban ini perlu diwujudnyatakan secara lebih serius dengan munculnya paguyuban-paguyuban awam yang menjadi rekan kerja sama misioner SVD. Untuk semakin mengembangkan keterlibatan mereka dalam karya misi Gereja diperlukan suatu konsep kerja sama misioner yang jelas antara kedua belah pihak dan dapat direlevansikan pada keberadaan mereka.