Record Detail
Advanced SearchText
Imlek: Perayaan Kehidupan (Sebuah Pendekatan Antropologis dalam Terang Ajaran Iman Kristiani)
Perayaan tahun baru Imlek merupakan salah satu perayaan besar yang dirayakan oleh orang-orang Tionghoa setiap tahun. Perayaan ini merupakan perayaan untuk menyambut musim semi. Menjadi sebuah kebingungan apakah orang Tionghoa yang telah memeluk agama Katolik masih diperbolehkan untuk merayakan perayaan ini? Tesis ini memaparkan bagaimana perayaan Imlek dapat dilakukan oleh orang Katolik. Penulis mencoba menggali dan menganalisa secara filosofis dan teologis dari sudut pandang antropologis tujuan dan makna sebenarnya dari perayaan-perayaan Imlek dewasa ini. Di dalam Tesis ini juga akan dipaparkan mitos-mitos yang mendasari Perayaan Imlek, pandangan dasar umat Tionghoa terhadap manusia, Tuhan dan kehidupan berdasarkan Perayaan Imlek yang dilaksanakan. Gereja Katolik mengakui bahwa di dalam setiap kebudayaan manusia terdapat benih-benih kebenaran Injili (Bdk. LG 16), demikian pula dalam Perayaan Imlek ini. Keterbatasan manusia di dalam ruang dan waktu menjadikan manusia berusaha untuk mengalahkan waktu di dunia ini. Konsep dasar Orang Tionghoa adalah bahwa setiap manusia pada akhirnya akan mati. Kematian menjadi tanda ketidakberdayaan manusia di hadapan waktu. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan perayaan-perayaan yang menunjukkan usaha manusia untuk mengalahkan kematian. Salah satu perayaan tersebut adalah Perayaan Imlek. Penghargaan yang tinggi terhadap manusia dan kehidupan sangat ditekankan dalam Perayaan Imlek. Hal ini sejalan dengan ajaran Kristiani yang juga memberikan penghargaan yang tinggi terhadap manusia dan kehidupan. Dalam ajaran Kristiani, usaha manusia diperlukan untuk bekerjasama dengan rahmat Allah agar karya keselamatan terjadi. Karya keselamatan itu dapat terjadi di dalam keluarga dan masyarakat serta diungkapkan dalam liturgy Gereja Katolik.rnPerayaan Imlek merupakan perayaan akan kehidupan. Seluruh perayaan dirayakan untuk menghargai kehidupan. Dalam perayaan ini ditemukan pula konsep manusia, Tuhan dan kehidupan. Pada hari pertama memasuki tahun baru, orang Tionghoa diajak untuk menghadap kepada Tuhan dan memohon berkat-Nya.
Availability
13.01005 | 261.2 Pil i | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
261.2 PIL i
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2015 |
Collation |
vii + 100hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
261.2
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available