Image of Yesus Berdoa Bagi Persatuan Para Murid-Nya (Refleksi Teologis atas Doa Yesus dalam Yohanes 17:6-26 dan Relevansinya bagi para Imam di Indonesia)

Text

Yesus Berdoa Bagi Persatuan Para Murid-Nya (Refleksi Teologis atas Doa Yesus dalam Yohanes 17:6-26 dan Relevansinya bagi para Imam di Indonesia)



Menjelang akhir hidup-Nya di dunia, Yesus berdoa untuk para murid-Nya, Semoga mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu (Yoh. 17:11, 23). Doa Yesus dalam Yoh. 17:6-26 memiliki gema yang kuat tentang persatuan. Berkali-kali Yesus berbicara soal persatuan antara Yesus, Bapa-Nya dan murid-Nya. Doa ini melukiskan harapan Yesus atas para murid-Nya. Meskipun Yesus pergi dari dunia dan meninggalkan para murid-Nya, Ia ingin supaya mereka tetap bersatu. Bahkan, Yesus menginginkan supaya mereka bersatu sama seperti diri-Nya dan Bapa adalah satu. Yesus sadar bahwa persatuan yang demikianlah yang dibutuhkan para murid dalam tugas kemuridan mereka selama di dunia ini. Para murid harus bersatu supaya dunia percaya bahwa Yesus adalah utusan Bapa (Yoh. 17:21). Para murid harus bersatu supaya mereka dapat mewartakan sabda Allah yang dipercayakan kepada mereka (Yoh. 17:14, 20). Para murid harus bersatu agar mereka dapat saling membantu dan menguatkan di saat mereka mengalami masa-masa sulit dalam pewartaan mereka (bdk. 1Kor. 12:12-31). Doa Yesus bagi persatuan para murid dalam Yoh. 17:6-26 inilah yang akan diperdalam dalam tulisan ini. Penulis ingin mengetahui makna persatuan yang dikehendaki Yesus dan relevansinya bagi para imam di zaman sekarang. Setiap tahun sejak tahun 1908, selama satu pekan (18-25 Januari) Gereja mengulang doa Yesus ini dalam Pekan Doa Sedunia untuk persatuan umat Kristiani. Hal ini menandakan bahwa persatuan terus menjadi perjuangan Gereja sepanjang masa sehinga Gereja terus menyuarakan ajakan Yesus ini. Itulah sebabnya, ketika Yesus berdoa bagi persatuan para murid-Nya yang ada bersama-Nya waktu itu, Ia juga tidak lupa berdoa bagi persatuan orang-orang di masa depan yang percaya kepada-Nya berkat pemberitaan para murid. Umat Kristiani zaman ini merupakan bagian dari orang-orang tersebut. Umat beriman harus hidup dalam persatuan supaya mereka kelak dapat memandang dan menikmati kemuliaan Yesus di dalam surga selama-lamanya (Yoh. 17:24). Dalam Tradisi Gereja, Yoh. 17 sering disebut sebagai Doa Imam Agung. Artinya, dalam doa ini, Gereja melihat Yesus sebagai seorang Imam Agung yang mempersembahkan doa bagi semua murid-Nya. Seperti pewartaan Surat kepada Orang Ibrani yang mengatakan bahwa Yesus adalah Imam Agung perjanjian baru (Ibr. 8). Dalam doa ini pula, semakin nyatalah gambaran Yesus sebagai gembala baik yang mengusahakan persatuan kawanannya (bdk. Yoh. 10:1-21). Dengan demikian, doa Yesus ini menjadi ajakan bagi para imam dewasa ini untuk berdoa bagi persatuan umat karena merekalah yang mengemban jabatan imamat Yesus zaman ini. Doa bagi persatuan umat harus menjadi salah satu karya penggembalaan mereka. Artinya, para imam dapat mengusahakan persatuan umat seperti yang diteladankan Yesus, yaitu berdiri di hadapan Allah dan memohon rahmat persatuan bagi umat lewat perayaan Ekaristi, ibadat harian, doa bersama umat, doa pribadi, maupun doa-doa yang lain.


Availability

13.01007226.507 WIJ yAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
226.507 WIJ y
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xii + 149hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
226.507
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this