Fokus dari tesis ini adalah sebuah panggilan dan pencairan akan spiritualitas misioner imam diosesan di ladang misi Keuskupan Timika. Tantangan medan pastoral yang tidak mudah, konteks kehidupan umat yang beragam dan kompleks menantang para imam untuk senantiasa menunaikan spiritualitas misionernya di tengah ladang misi keuskupan Timika. Tesis ini mencoba mengangkat peran imam diosesan selama ini sebagai misionaris dalam tugasnya sebagai imam, nabi, dan raja. Tugas ini tentunya menjadi ciri khas seorang imam yang in Persona Christi dan 'men for others'. Penulisan tesis ini bertujuan untuk menggali dan menegaskan kembali semangat gagasan misioner para imam diosesan Keuskupan Timika dalam karya misi yang dipercayakan kepadanya selama ini. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi imam diosesan Keuskupan Timika dalam menjalani reksa pastoral. Dengan demikian, para imam semakin memurnikan dan membangun spiritualitas misionernya seturut amanat dan teladan Kristus sebagai Kepala, Gembala, dan Mempelai Gereja. Tesis ini menggunakan metodologi kombinasi (mixed methods) dengan pendekatan desain sequential explanatory. Metodologi yang pertama adalah metode kuantitatif (survei) dengan cara menyebar secara terbuka kuesioner kepada para imam diosesan dan para tokoh umat yang menjadi sampel dari populasi umat Katolik di enam dekenat Keuskupan Timika. Metodologi yang kedua adalah metode kualitatif dengan cara depth interview dengan Uskup Timika (dalam hal ini administrator diosesan), Ketua Unio Keuskupan Timika, beberapa imam diosesan Timika, dan beberapa imam biarawan yang berkarya di Keuskupan Timika. Metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperlemah, dan menggugurkan data kuanitatif yang telah diperoleh pada tahap awal demi memperoleh data yang obyektif dan koprehensif. Penelitian kuantitatif dan kualitatif bertolak pada indikator Tritugas Kristus sebagai imam, nabi, dan raja. Hasil penelitian dan landasan teologis spiritualitas imamat jabatan menjadi acuan untuk merefleksikan secara teologis spiritualitas misioner imam diosesan Keuskupan Timika. Bertolak dari penelitian tesis ditemukan spiritualitas misioner imam diosesan Keuskupan Timika. Spiritualitas misioner imam diosesan Timika terintegrasi dalam tugasnya sebagai imam yang kudus, imam yang sakramental dan penuh kasih; seorang tokoh dialog dan pejuang keadilan dan kebenaran; pelayan dan pewarta Sabda; seorang raja yang berparas hamba dan sahabat; gembala yang taat; dan seorang imam yang beraroma 'Tungku Api'.